Abstract:
Nata adalah hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum pada media yang mengandung glukosa. Bakteri A. xylinum membutuhkan karbon dan nitrogen untuk pertumbuhannya. Pada umumnya dalam pembuatan nata de coco, sumber nitrogen yang digunakan yaitu ammonium sulfat (ZA) yang merupakan nitrogen anorganik, hal ini yang menimbulkan kontroversi. Oleh karena itu dilakukan penelitian pembuatan nata de coco menggunakan sumber nitrogen organik, salah satunya adalah kacang tanah (Arachis hypogea L.). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi perlakuan antara penggunaan kacang tanah dan perbandingan kacang tanah dengan air, yang akan menghasilkan nata de coco terbaik berdasarkan uji fisik. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor dan tiga kali ulangan. Faktor A adalah penggunaan kacang tanah yang terdiri atas 3 taraf, yaitu a1=kacang tanah utuh, a2=polong kacang tanah, a3=kulit kacang tanah. Faktor B adalah perbandingan kacang tanah dan air yang terdiri atas 3 taraf, yaitu b1=1:2, b2=1:1, b3=2:1 Analisis yang dilakukan meliputi analisis warna, ketebalan, berat dan rendemen. Hasil penelitian diperoleh bahwa perlakuan kacang tanah utuh dan perbandingan kacang tanah dan air (1:1) menghasilkan nata de coco dengan hasil terbaik. Nata de coco dengan hasil terbaik memiliki warna putih sedikit keruh dan rata-rata nilai ketebalan 1,46 cm, berat 625 gram untuk 1 L air kelapa, dan rendemen 50,13%.