Abstract:
Sekitar 1,7 juta orang meninggal setiap tahunnya yang disebabkan oleh penyakit
kardiovaskular yang disebabkan oleh konsumsi natrium berlebih. Hasil penelitian
menyatakan bahwa rata-rata asupan natrium masyarakat Indonesia lebih dari 2 gram/hari.
Produk makanan yang sering dikonsumsi dan memiliki kandungan natrium yang tinggi
ialah mie instan. Penelitian pada tahun 2021 menyatakan hanya 7,2% produk mie instan
di Indonesia yang memiliki kriteria yang sesuai dengan standar WHO. Penelitian ini
dilakukan untuk menemukan strategi pengurangan kadar natrium pada mie instan dengan
menggantikan garam pada bumbu dengan menggunakan salt booster. Penelitian
dilakukan dengan pembuatan bumbu mie instan dengan subtitusi salt booster dengan
konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Selanjutnya dilakukan pengujian organoleptik, uji kadar
air, uji kadar abu, dan uji kadar natrium. Hasil penilitian menunjukkan bahwa formula
bumbu Mi Instan terbaik adalah penggunaan salt booster 5% yang memiliki kualitas
organoleptik dan fisikokimia terbaik. Formula tersebut memiliki nilai kesukaan untuk
parameter rasa gurih 6,1 (agak suka) rasa asin 6,0 (agak suka) dan aroma 5,9 (agak suka),
kadar air 0.74%, kadar abu 42.66%, dan kadar natrium 14824.92 mg/100g.