Abstract:
Ikan Tuna (Thunnus Sp.) dan Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) adalah ikan yang
bernilai ekonomis dan menjadi komoditi ekspor. Menurut data FAO tahun 2020,
kontribusi Indonesia dari produksi ikan tuna dan ikan cakalang dunia mencapai 20 %.
Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2020 tercatat kebutuhan ikan tuna sebesar 16.532,11
ton dan ikan cakalang 34.203,00 ton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menelusuri asal usul ikan tuna dan ikan cakalang yang beredar di wilayah DKI Jakarta
dan mengetahui tingkat kesegarannya dari hulu sampai ke hilir serta mengetahui
tingkat keamanan pangan ikan tuna dan cakalang sesuai standar SNI 2729 tahun 2013.
Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi lapangan dan wawancara
dengan para pelaku distribusi ikan tuna dan ikan cakalang menggunakan SNI 2729
tahun 2013. Pengambilan keputusan dengan menggunakan analisis gap (kesenjangan).
Hasil penelitian menunjukkan ikan tuna dan ikan cakalang yang beredar di wilayah
DKI Jakarta berasal dari wilayah Kalibaru dan Muara Baru. Nilai kesesuaian
penanganan nelayan pada ikan tuna dan ikan cakalang sebesar 83 % (sesuai). Nilai
kesesuaian penanganan pengepul pada ikan tuna dan ikan cakalang sebesar 83 %
(sesuai). Nilai kesesuaian penanganan pedagang eceran pada ikan tuna dan ikan
cakalang sebesar 75 % (hampir sesuai). Nilai kesesuaian penanganan pasar swalayan
pada ikan tuna dan ikan cakalang sebesar 100% (sesuai). Nilai kesesuaian penanganan
restoran dan pedagang kaki lima pada ikan tuna dan ikan cakalang sebesar 100%
(sesuai).