Abstract:
Salak adalah tanaman asli Indonesia dengan nama
ilmiah
Salacca edulis Reinw. Sirup salak yang dihasilkan dapat
menambah ragam baru sirup yang telah ada, disamping itu dapat
meningkatkan nilai tambah dari salak. Cara pembuatan sirup
salak adalah sebagai berikut; pengupasan dan pencucian buah
salak, pembelahan dan pembuangan biji, pemotongan
lalu
di'blender', penyaringan dan penampungan sari buah, pemanasan
0
selama 15 menit dengan suhu 80 c, penambahan gula pasir dan
natrium benzoat, pembotolan dan penutupan, pemanasan selama
20 menit, penyimpanan selama 6 minggu. Perlakuan yang
diterapkan
ialah jenis
; jenis pengemas bening (a1) dan
pengemas gelap (a2); konsentrasi natr ium benzoat 0,05 persen
(b1), 0,07 persen (b2), 0,09 persen (b3); lama penyimpanan 0
minggu (c1), 2 minggu (c2), 4 minggu (c3) dan 6 minggu
(c4).
Pengamatan pada sirup salak meliputi; kadar air, kadar gula,
pH, total padatan terlarut, bahan pengawet, uji mikrobiologi
dan uji organoleptik. Hasil analisis sirup salak yang didapat
yaitu; kadar air berkisar antara 49 persen sampai 50 persen,
kadar gula berkisar antara 43 persen sampai 57 persen, pH
berkisar antara 3,5 sampai 4,0, total padatan terlarut
berkisar antara 1,431 derajat Brix sampai 1,434 derajat Brix,
bahan pengawet berkisar antara 0,016 persen sampai 0,055
persen. Pada hasil uji organoleptik penilaian yang diberikan
oleh para panel is terhadap sirup salak ialah berkisar antara
4 sampai 6, berarti antara netral sampai suka. Sirup salak
dengan perlakuan gelas bening, konsentrasi natrium benzoat
0,07 persen dan lama penyimpanan 2 minggu secara kimia dan
organoleptik adalah per lakuan yang terbaik.