Abstract:
Kehilangan dan kerusakan jamur tiram putih setelah panen cukup besar yaitu antara
25% - 30% yang disebabkan oleh faktor fisik, mekanik, kimia, dan biologis. Pemanfaatan
limbah kulit kentang sebagai sumber pati untuk bahan pembuatan edible coating perlu
dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi aplikasi edible
coating berbasis pati kulit kentang yang dapat mempertahankan kesegaran jamur tiram
putih selama penyimpanan dingin (7C). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) pola faktorial AxB (3x5). Faktor A adalah aplikasi edible coating
yang terdiri atas 3 taraf, yaitu a1 = tanpa edible coating, a2 = edible coating konsentrasi
pati 3% dan a3 = edible coating konsentrasi pati 5%. Faktor B adalah waktu penyimpanan
dingin yang terdiri atas 5 taraf, yaitu b1 = 0 jam; b2 = 24 jam; b3 = 48 jam; b4 = 72 jam;
dan b5 = 96 jam; dengan jumlah ulangan dua kali. Analisis yang dilakukan meliputi
analisis kualitatif terhadap warna dan tekstur jamur tiram putih, analisis kadar air, susut
bobot dan analisis laju respirasi jamur tiram putih. Aplikasi edible coating berbasis pati
kulit kentang pada jamur tiram putih dapat mempertahankan kualitas jamur tiram putih
baik secara kualitatif maupun kuantitatif hingga 24 jam dengan konsentrasi pati kulit
kentang terpilih sebesar 3%. Jamur tiram putih hasil perlakuan terbaik tersebut memiliki
nilai kadar air 84,69%, susut bobot 5,