dc.description.abstract |
Makanan hasil fermentasi dengan bahan baku utama kedelai cukup banyak di Indonesia, dan salah satu pengolahan kedelai melalui proses fermentasi adalah produk yang dikenal sebagai tauco. Tauco biasanya tidak digunakan secara langsung, tetapi sebagai bumbu ataupun sebagai penyedap rasa. Sambal tauco dapat menjadi peluang usaha yang baik untuk dikembangkan produksinya khususnya di wilayah Provinsi Banten, Indonesia. Tetapi perlu dilakukan kajian kelayakan usaha apabila akan mendirikan industri sambal tauco ini, karena belum diketahui indikator kelayakan usaha dari beberapa kriteria investasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha sambal tauco skala industri kecil. Penilitian yang dilakukan meliputi studi pustaka untuk mempelajari deskripsi produk serta penelitian pengembangan industri sambal tauco yang meliputi analisis finansial, biaya investasi, analisis sensitivitas dan desain kemasan produk. Hasil penelitian diperoleh bahwa usaha sambal tauco layak dijalankan dengan nilai investasi sebesar Rp.325.075.000, biaya tetap sebesar Rp.470.872.590 sedangkan biaya tidak tetap sebesar Rp.698.950.800, kapasitas produksi 332 kemasan dengan berat 150 g, harga jual Rp.20.000/kemasan, dan analisis finansial deperoleh, Net Benefit Cost Ratio 1.32, Net Present Value Rp.683.678,839, internal Rate of Return 76,61%, Pay Back Periode 1,22 tahun/(1 tahun 2 bulan 22 hari), Break Event Point 58.491 kemasan/tahun. Penyusunan tata letak industri disesuaikan dengan urutan proses produksi. Menurut analisis yang dilakukan usaha ini layak untuk diyalankan dengan keuntungan 36,22% dari harga produksi. |
en_US |