dc.description.abstract |
Palm Oil Mill Effluent (POME) adalah hasil samping dari industri pengolahan minyak
kelapa sawit atau minyak goreng, sering dianggap sebagai pencemar lingkungan karena
memiliki tingkat Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biochemical Oxygen Demand
(BOD) yang tinggi, serta pH yang rendah. Walaupun dianggap negatif, POME
sebenarnya mengandung banyak nutrisi bermanfaat, seperti nitrogen (N), fosfor (P),
kalium (K), dan unsur lainnya, menjadikannya potensial sebagai media pertumbuhan
mikroalga hijau seperti Chlorella sp. dan Chlorococcum sp., yang mampu menghasilkan
lipid dengan manfaat tertentu. Penelitian ini dimulai dengan menumbuhkan mikroalga
pada media POME 10% (RP10), kemudian dibandingkan dengan kultur yang tumbuh
pada media Bold Basal Medium (BBM). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor: jenis media dan jenis mikroalga, dengan
parameter yang dianalisis meliputi jumlah sel, tingkat pertumbuhan spesifik, doubling
time, bobot biomassa, produktivitas biomassa, bobot lipid, produktivitas lipid, dan
Rendemen Lipid total. Pada fase stasioner, tingkat pertumbuhan spesifik rata-rata
mikroalga Chlorella sp. dan Chlorococcum sp. pada media RP10 mencapai 0,56 dan 0,44
sel/hari, dengan tingkat produktivitas lipid mencapai 3,03 dan 3,12 mg/L/hari, yang lebih
tinggi dibandingkan dengan Chlorella sp. dan Chlorococcum sp. pada media BBM (0,21
dan 0,05 sel/hari, produktivitas lipid 0,62 dan 0,71 mg/L/hari). Rendemen Lipid dari
kedua mikroalga adalah 9% untuk Chlorella sp. pada media BBM, 26% pada Chlorella
sp. pada media RP10, 11% untuk Chlorococcum sp. pada media BBM, dan 24% pada
Chlorococcum sp. pada media RP10. Analisis statistik menggunakan uji ANOVA dan uji
DMRT menunjukkan perbedaan signifikan pada tingkat pertumbuhan, bobot biomassa
kering, produktivitas biomassa, bobot lipid total, produktivitas lipid, dan Rendemen Lipid
total antara mikroalga yang diinokulasi pada media BBM dan RP10. Uji lanjut DMRT
menyatakan bahwa penggunaan POME sebagai media penumbuhan mikroalga
memberikan pengaruh yang signifikan jika dibandingkan dengan media standar BBM,
namun pemilihan jenis mikroalga yang diinokulasi tidak memiliki pengaruh signifikan
karena tidak ada perbedaan nyata antara jenis mikroalga yang digunakan. |
en_US |