Abstract:
Air minum isi ulang berpotensi tercemar logam berat karena logam berat tidak dapat
dihancurkan (non bio-degradable) oleh organisme hidup di lingkungan sehingga
terakumulasi dan mengendap di dasar perairan membentuk senyawa kompleks bersama
bahan organik dan anorganik secara absorbsi dan kombinasi. Logam berat yang harus
diperhatikan keberadaaannya adalah logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) dimana
logam ini dapat berbahaya bila dikonsumsi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kandungan logam Pb dan Cd pada air minum isi ulang serta untuk mengetahui
bagaimana pengetahuan serta sikap dari pedagang dan konsumen air minum isi ulang di
Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang. Hasil penelitian dari 20 sampel air minum
yang berasal dari Depot Air Minum terdaftar dan 2 sampel dari yang tidak terdaftar
menunjukkan bahwa terdapat 4 sampel yang mengandung logam Pb lebih dari baku mutu
dengan masing-masing konsentrasi sebesar 0,0138 mg/L; 0,0147 mg/L; 0,0234 mg/L; dan
0,0147 mg/L sedangkan kadar logam Cd seluruhnya berada di bawah baku mutu. Survei
pengetahuan dan sikap dilakukan pada 20 pedagang dari DAMIU yang sudah terdaftar di
Dinas Kesehatan, 2 pedagang dari DAMIU yang tidak terdaftar, dan 20 orang konsumen.
Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang dari DAMIU yang sudah
terdaftar memiliki pengetahuan yang kurang, sebagian pedagang dari DAMIU yang tidak
terdaftar memiliki pengetahuan yang kurang, dan sebagian besar konsumen memiliki
pengetahuan yang baik tentang logam berat pada air minum isi ulang. Survei sikap
pedagang dari DAMIU yang sudah terdaftar dan konsumen menunjukkan hasil yang baik
sedangkan pedagang dari DAMIU yang tidak terdaftar menunjukkan hasil yang kurang.