Abstract:
Kecap adalah cairan yang mnengandung protein dari
perebusan kedelai yang telah diragikan dan ditanbahkan
gula serta remnpah-renpah (SII 0032-1973).
Kecap adalah cairan yang mnengandung protein dari
Pada
perebusan kedelai yang telah diragikan dan ditanbahkan
gula serta remnpah-renpah (SII 0032-1973).
Pada
pengolahan kecap terdapat dua tahapan proses fernentasi,
yaitu fernentasi kapang dan fernentasi dalan larutan
garam. Pada fernentasi kapang digunakan Asper@illus
pengolahan kecap terdapat dua tahapan proses fernentasi,
yaitu fernentasi kapang dan fernentasi dalan larutan
garamn. Pada fernentasi kapang digunakan Asper@illus
Orzae, karena nilai dapat nenghasilkan enzin protease
yang aktif, agar protein dari bahan-bahan yang diragikan
sebagian besar dapat diekstrak ke dalan larutan kecap.
Pada fernentasi II yaitu fernentasi larutan garan, kadar
garan yang digunakan adalah 15 persen, 20 persen, dan 25
dan
hari,
pohon
persen, sedangkan lana penggaranan 15 hari, 25
dan 35 hari. Penbuatan kecap asin biji saga
dilakukan sebagai berikut Biji saga pohon dicuci
dibersihkan, direndan, direbus, kenudian dikupas
kulitnya, ditiriskan, kenudian diinokulasi dengan kapang
Asper@illus oryzae selana 3 hari pada suhu kanar,
kemudian direndan dalan larutan garamn 15 persen, 20
persen, dan 25 persen dengan lamna penggaranan 15 hari,
25 hari, dan 35 hari pada suhu kamnar, diaduk, disaring,
dimnasak, kemnudian dikenas dalan botol.
Perlakuan yang diterapkan dalan penelitian ini
adalah kadar garan 15 persen (Ap); 20 persen (A);
Orzae, karena nilai dapat nenghasilkan enzin protease
yang aktif, agar protein dari bahan-bahan yang diragikan
sebagian besar dapat diekstrak ke dalan larutan kecap.
Pada fernentasi II yaitu fernentasi larutan garan, kadar
garan yang digunakan adalah 15 persen, 20 persen, dan 25
persen, sedangkan lana penggaranan 15 hari, 25 hari,
dan 35 hari. Penbuatan kecap asin biji saga pohon
dilakukan sebagai berikut Biji saga pohon dicuci dan
dibersihkan, direndan, direbus, kenudian dikupas
kulitnya, ditiriskan, kenudian diinokulasi dengan kapang
Asper@illus oryzae selana 3 hari pada suhu kanar,
kemudian direndan dalan larutan garan 15 persen, 20
persen, dan 25 persen dengan lamna penggaranan 15 hari,
25 hari, dan 35 hari pada suhu kamnar, diaduk, disaring,
dimnasak, kemnudian dikenas dalan botol.
Perlakuan yang diterapkan dalan penelitian ini
adalah kadar garan 15 persen (Ap); 20 persen (A); 25 persen (Ag) dan lana penggaranan 15 hari (BA);
25 persen (Ag) dan lana penggaranan 15 hari (BA);
25 hari (B); 35 hari (Dg). Penganatan yang dilakukan
meliputi: kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lenak,
dan uji organoleptik untuk arona, rasa, warna, dan pe
nanpakan.
Analisis kecap asin biji saga pohon mnenghasilkan
kadar protein berkisar antara 2.88-4.54 persen, kadar
karbohidrat berkisar antara 5.63-15.70 persen, dan kadar
lenak
25 hari (B); 35 hari (Dg). Penganatan yang dilakukan
meliputi: kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lenak,
dan uji organoleptik untuk arona, rasa, warna, dan pe
nanpakan.
Analisis kecap asin biji saga pohon mnenghasilkan
kadar protein berkisar antara 2.88-4.54 persen, kadar
karbohidrat berkisar antara 5.63-15.70 persen, dan kadar
lenak
berkisar antara
1.79-2.12 persen.
Uji
berkisar antara
1.79-2.12 persen.
Uji
organoleptik untuk rasa menghasilkan nilai yang berkisar
antara 3.10-5.20 (agak tidak suka samnpai dengan suka),
unutuk arona berkisar antara 3.40-5.00 (agak tidak suka
sampai dengan suka), untuk warna berkisar antara 3.00
5.90 (agak tidak suka sanpai dengan suka), untuk
penanpakan berkisar antara 2.80-4.90 (tidak suka sanpai
dengan agak suka).
organoleptik untuk rasa menghasilkan nilai yang berkisar
antara 3.10-5.20 (agak tidak suka samnpai dengan suka),
unutuk arona berkisar antara 3.40-5.00 (agak tidak suka
sampai dengan suka), untuk warna berkisar antara 3.00
5.90 (agak tidak suka sanpai dengan suka), untuk
penanpakan berkisar antara 2.80-4.90 (tidak suka sanpai
dengan agak suka).