dc.description.abstract |
Dalam usaha eksploitasi suatu daerah irigasi ·diperlu
kan suatu sistem pengaturan air, balk di tingkat jaringan
utama maupun di tingkat jaringan tersier.
Kebutuhan air di petak tersier ditentukan antara lain
oleh kebutuhan air tanaman di lahan sawah. Dengan semakin
meningkatnya kebutuhan air dalam usaha intensifikasi dan
ekstensifikasi sedangkan di sisi lain persediaan air un
tuk irigasi semakin terbatas, maka penyaluran dan pemreri
an air irigasi harus efektif dan efisien.
Pada pelaksanaan pemberian air irigasi untuk areal
pertanaman yang dilakukan oleh petugas pengairan, besarnya
debit air irigasi hanya taksiran berdasarkan pengalaman
di lapang, sehingga sering terjadi air irigasi yang diheri
kan terlalu banyak atau kurang dari kebutuhan air areal
pertanaman itu sendiri.
Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan nilai ke
butuhan air tanaman padi sawah varitas IR-64, agar diper
oleh tata pengaturan air irigasi yang lebih mantap di
Daerah Irigasi Kabuyutan. Penelitian ini dilakukan di
tiga petak tersier masing-masing Petak Tersier Kahuyutan 1
(Kb 1), Petak Tersier Tanjung 4 (Tg 4)
.dan Petak Tersier
Tanjung 10 Tengah (Tg 10 Tn).
.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah me
tode pengukuran langsung, yaitu komponen-komponen kebutuh
an air tanaman padi (evaporasi, evapotranspirasi dan per
kolasi) diukur dengan menggunakan lysimeter.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
kebutuhan air tanaman padi sawah varitas IR-64 di Daerah
Irigasi Kabuyutan adalah 1,69 l/dt/ha untuk pengolahan ta
nah, 1,76 l/dt/ha untuk pertumbuhan ·veget~tif,
1,61
l/dt/ha untuk pertumbuhan reproduktif dan
1,40 1/dt/ha
untuk pemasakan. |
en_US |