Abstract:
Peningkatan kualitas merupakan suatu hal yang paling esensial bagi suatu perusahaan
untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. PT XYZ adalah perusahan industri
manufaktur yang bergerak di bidang pengecoran logam. Produk yang dihasilkan antara lain, Man
Hole, Clamp Saddle, Flange Spigot, Bend All Socket, Flange Adaptor, Reduce All Flange, Giboult
Joint, Tee All Flange. Perusahaan yang mampu bersaing adalah perusahaan yang mempunyai proses
bisnis yang berkualitas tinggi dan mampu memenuhi keinginan pelanggan, salah satu hal yang
sangat erat kaitannya dengan kualitas adalah six sigma. Six sigma adalah suatu visi peningkatan
kualitas menuju target 3,4 kegagalan per sejuta kesempatan untuk setiap transaksi produk barang
dan jasa. Jadi six sigma merupakan suatu metode atau teknik pengendalian dan peningkatan kualitas
yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen kualitas. Perusahaan-perusahaan kelas
dunia menjadikan six sigma sebagai suatu standar karena kemampuannya untuk mencapai tingkat
kegagalan nol, define-measure-analyze-improve-control (DMAIC). Pada penelitian ini, peneliti akan
mencoba menerapkan konsep six sigma melalui 5 fase DMAIC pada proses produksi Giboult Joint.
Dengan menggunakan metode six sigma dapat diketahui bahwa kualitas produk Giboult Joint yang
dihasilkan oleh perusahaan cukup baik yaitu 3,75 sigma dengan tingkat kerusakan 12.309 untuk
sejuta produksi (DPMO). Implementasi peningkatan kualitas six sigma pada penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa ada tiga penyebab produk cacat tertinggi yaitu: lubang-lubang sebanyak
26,18%, permukaan kasar sebanyak 22,71% dan penyusutan 21,16%. Dengan total persen kumulatif
dari ketiga jenis cacat dominan tersebut sebesar 70,04%. Hasil ini dapat menjadi tolak ukur untuk
melakukan perbaikan hingga mencapai perusahaan kelas dunia.