DSpace Repository

PRA-RANCANGAN PABRIK STIRENA BUTADIENA LATEKS (SBL) DENGAN KAPASITAS 13.000 TON/TAHUN

Show simple item record

dc.contributor.advisor Handayani, Aniek Sri
dc.contributor.advisor Yoshi, Linda Aliffia
dc.contributor.author Febriansyah, Tubagus Luthfi
dc.contributor.author Surya, Reksa Indika
dc.date.accessioned 2021-11-02T08:25:34Z
dc.date.available 2021-11-02T08:25:34Z
dc.date.issued 2021
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/988
dc.description Dosen Pembimbing I: Aniek Sri Handayani; Dosen Pembimbing II: Linda Aliffia Yoshi en_US
dc.description.abstract Beberapa tahun lalu, Indonesia pernah menjadi penghasil karet alam terbesar di dunia. Kondisi ini berubah sejak luas lahan perkebunan karet berkurang dan berganti menjadi lahan perkebunan kelapa sawit. Sementara kebutuhan terhadap bahan-bahan berbasis karet semakin meningkat, salah satunya adalah lateks. Pada saat ini, lateks sintetis sudah sangat banyak diproduksi, misalnya styrene butadiene lateks (SBL) atau lebih dikenal dengan nama SBL. Walaupun kebutuhan SBL di Indonesia mengalami penurunan, tapi kebutuhan di dunia mengalami kenaikan, hal ini tampak dari persen pertumbuhan ekspor SBL Indonesia sebesar 9,5% pertahunnya. Sehingga pendirian pabrik ini diarahkan untuk ekspor, dengan rencana kapasitas 13.000 ton per tahun, selain yang sudah dilakukan oleh PT Styrindo Mono Indonesia (SMI) yang terletak di Serang, Banten yang mempunyai kapasitas produksi sebesar 120.000 ton/tahun. Pabrik SBL ini direncanakan akan didirikan di Kawasan Industri daerah Cilegon Banten pada tahun 2021 dan berproduksi pada tahun 2023, dengan mempergunakan bahan baku utama stirena dan butadiena yang dipasok oleh PT SMI, dengan beberapa bahan tambahan seperti senyawa t-dodecyl mercaptan, soap sytstem, pinane hydroperoxide dan bahan lain melalui reaksi chain polymerization pada suhu 50oC. Stirena, butadiene dan bahan lain direaksikan dalam lima reaktor CSTR secara seri, dengan besar konversi 63,74%. Pemisahan butadiena dilakukan dengan flash separator pada kondisi vakum, sementara stirena berlebih dipisahkan dengan metode ekstraksi mempergunakan etil ether sebagai organic solvent. Setelah melalui proses separasi di gravity separator, SBL dengan komposisi 52% air dan 48% SBL disimpan di tangki penyimpanan. Kebutuhan air sebesar 66,95 m3 per hari dipasok dari xvi air kawasan industri, listrik dipasok dari PLN sebesar 379,38 kWH, bahan bakar berupa solar sebesar 344,90 liter per hari, dan refrigerant HC-22 sebesar 21.591,49 kg per hari. Perusahaan dengan nama PT Nebula Satu Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang dipimpin oleh seorang direktur, dibantu 5 manajer dengan jumlah karyawan 142 orang, memiliki total modal investasi (TCI) sebesar memiliki 1.463.224.000.000, dengan struktur permodalan 71,43% modal sendiri atau Rp1.045.224.000.000 dan 28,57% atau Rp418.000.000.000 berupa pinjaman dari bank. Berdasar hasil analisis ekonomi, diantaranya pembangunan konstruksi selama dua tahun yaitu tahun 2021-2023, suku bunga pinjaman korporasi Bank sebesar 9,95%, jangka waktu pinjaman selama 5 tahun, dengan grace period selama 1 tahun dan break event point (BEP) di tahun pertama 57,14%, memberikan Net Cash Flow at Present Value (NCFPV) bertanda positif sebesar Rp 2.455.646.000.000, Internal Rate of Return (IRR) 33,05% dan Minimum Payback Period (MPP) selama 4 tahun 5 bulan, sehingga pabrik ini layak dirikan. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Institut Teknologi Indonesia en_US
dc.subject Pra-Rancangan Pabrik en_US
dc.subject Stirena Butadiena Lateks (SBL) en_US
dc.title PRA-RANCANGAN PABRIK STIRENA BUTADIENA LATEKS (SBL) DENGAN KAPASITAS 13.000 TON/TAHUN en_US
dc.type Thesis en_US
dc.identifier.nidn NIDN0328066203
dc.identifier.nidn NIDN0305089201
dc.identifier.nim NIM1141620029
dc.identifier.nim NIM1141620040
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI24201#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account