Abstract:
PT Firmenich Aromatics Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak
di industri flavor (perisa). Pada departemen Pilot Plant khususnya yang
memproduksi perisa dalam bentuk bubuk (Flavor Powder) dengan teknologi
spray dry memiliki permasalahan pada berlebihnya produk jadi yang telah
diproduksi dan kemudian disimpan namun tidak terpakai dalam kurun waktu dua
bulan sehingga dianggap produk yang non-value added dan masih terdapatnya
aktivitas dalam proses produksi yang non-value added yang tergolong dalam
pemborosan (waste). Untuk itu digunakan pendekatan lean manufacturing untuk
menghilangkan pemborosan yang terjadi pada proses produksi flavor powder
tersebut. Metode lean manufacturing yang digunakan diantaranya value stream
mapping, process activity mapping atau activity classification, waste identification
dengan E-DOWNTIME, cost of poor quality, pareto chart, root cause analysis
dan 5W+1H. Dengan menggunakan metode pareto chart dan COPQ diketahui
waste paling berpengaruh adalah waste kategori over production dan inventory.
Setelah dilakukan perbaikan didapatkan hasil berkurangnya total cycle time dan
lead time, peningkatan nilai Process Cycle Efficiency sebesar 3,17% dan potensi
keuntungan dari aspek finansial sebesar Rp 73,314,231.29 per tahun.