Abstract:
Etilen oksida merupakan senyawa organik golongan eter dengan rumus
molekul C2H4O yang merupakan hasil oksidasi langsung antara etilen dengan
udara/oksigen dengan bantuan katalis perak. Etilen oksida atau dikenal dengan
nama lain Oxirane berwujud gas tidak berwarna yang mudah terbakar dan memiliki
bau yang khas. Di Indonesia etilen oksida merupakan salah satu bahan intermediate
yang pemenuhannya masih bergantung pada impor, sementara kebutuhan tiap tahun
semakin meningkat, hal ini merupakan salah satu peluang usaha. Pabrik Etilen
Oksida ini akan didirikan pada awal tahun 2021 dan mulai beroperasi pada tahun
2020 di Kawasan Krakatau Industrial Estate Cilegon, Banten dengan kapasitas
96.000 ton/tahun.
Pada proses pembuatan etilen oksida terdapat tiga tahapan proses, yaitu
tahapan proses reaksi, tahapan pemurnian dan tahapan recycle gas. Pada tahapan
reaksi, etilen oksida terbentuk melalui proses oksidasi langsung etilen oleh oksigen
dari udara dengan bantuan katalis perak. Reaksi berlangsung pada reaktor Fixed
Bed Multitube dengan kondisi operasi yaitu 200℃ pada tekanan 10 atm. Pada
tahapan pemurnian, etilen oksida yang terbentuk akan di absorbsi dengan
menggunakan absorban air, kemudian melalui tahap pemurnian lebih lanjut
sehingga diperoleh etilen oksida dengan kemurnian 99.97%. Gas hasil reaksi
lainnya dan juga gas sisa reaksi akan dimasukkan ke kolom CO2 Absorber untuk
dihilangkan kandungan CO2nya, gas – gas yang tidak bereaksi kemudian di recycle
untuk diumpankan kembali ke reaktor.Dalam prosesnya pabrik ini memerlukan sarana penunjang (utilitas)
diantaranya yaitu kebutuhna air sebesar 81.818,38 Kg/jam , kebutuhan listrik
sebesar 4.106,22 kWh, kebutuhan bahan bakar yakni solar sebesar 9.412,2
liter/hari.
Badan Hukum perusahan ini adalah perseroan terbatas (PT), dengan struktur
organisasi yang dipakai adalah sistem garis dan staff. Perusahaan dipimpin oleh
seorang Direktur Utama dengan jumlah karyawan 119 orang. Pabrik beroperasi 24
jam selama 330 hari dalam setahun.
Hasil analisa ekonomi yang telah dilakukan adalah sebgai berikut,
a. Total Modal Investasi (TCI) = Rp 4.266.440.132.307
- Modal sendiri (77,73%) = Rp 3.316.710.825.421
- Pinjamna Bank (22,27%) = Rp 950.000.000.000
b. BEP (Break Even Point ) = 33,32 %
c. IRR (Internal Rate Of Return) = 30,5%
d. MPP (Minimum Payback Period) = 4 tahun 7 bulan
e. NCFPV (Net Cash Flow Precent Value) = Rp 5.197615.667.826
Berdasarkan hasil analisa poin c, d dan e maka dapat diambil kesimpulan
bahwa pabrik Etilen Oksida layak untuk didirikan (Feasible)