dc.contributor.advisor |
Rahmat Setyadi |
|
dc.contributor.advisor |
Verdy Ananda Upa |
|
dc.contributor.author |
Body, Erich |
|
dc.date.accessioned |
2021-04-26T04:23:50Z |
|
dc.date.available |
2021-04-26T04:23:50Z |
|
dc.date.issued |
2020-08 |
|
dc.identifier.uri |
http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/593 |
|
dc.description |
Dosen Pembimbing I: Rahmat Setyadi ; Dosen Pembimbing II: Verdy Ananda Upa |
en_US |
dc.description.abstract |
Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang berfungsi sebagai
penunjang perekonomian masyarakat. Dalam upaya menjaga kualitas jalan dan
jembatan eksisting, Pemerintah terus menerus melakukan pemeliharaan jalan atau
preservasi secara rutin. Anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga, Kemeterian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2018 mengalokasikan
sekitar 57% (Rp 23,7 triliun) dari anggaran Direktorat Jenderal Bina Marga untuk
pemeliharaan jalan dan jembatan (Sumber: KOMPAS.com 26-April-2018).
Penelitian “Analisa Tebal Lapis Tambah (Overlay) Dengan Metode Bina
Marga 2017 Dan Metode AASHTO 1993 Melalui Pengujian Non-Desktruktif”
ini bertujuan mencari metode analisa yang ekonomis dari ke dua metode yang
digunakan Bina Marga untuk mendapat program pemeliharaan jalan yang tepat dan
efisien.
Penelitian ini menggunakan metode Tinjauan Pustaka. Data yang digunakan
merupakan data sekunder, yang sesuai dengan lokasi ruas yang akan diteliti.
Analisa Lapis Ulang (overlay) perkerasan jalan lentur menggunakan metode Bina
Marga 2017 dan metode AASHTO 1993. Dan dilakukan simulasi data dan analisis
tebal lapis ulang (overlay) perkerasan jalan yang diperlukan, sehingga dapat
dibandingkan mana yang lebih efisien antara metode Bina Marga 2017 dan
AASHTO 1993.xiii
Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa metode
AASHTO-1993 menggunakan data lendutan d0 dan d900 dengan perhitungan yang
lebih kompleks. Sedangkan MDP-2017 menggunakan data lendutan d0 dan d200
dengan perhitungan yang lebih sederhana.
Jika perkerasan jalan sudah stabil baik pada lapis tanah asli (subgrade) dan lapis
fondasi perkerasan sebaiknya menggunakan MDP-2017. Disarankan, sebaiknya
dalam perencanaan tebal lapis ulang (overlay) menggunakan ke dua metode ini
yaitu AASHTO-1993 dan MDP-2017. Karena kedua metode ini bisa saling
melengkapi dalam perencanaan lapis ulang (overlay) perkerasan jalan. |
en_US |
dc.language.iso |
other |
en_US |
dc.publisher |
Institut Teknologi Indonesia |
en_US |
dc.subject |
Tebal Lapis Tambah (Overlay) |
en_US |
dc.subject |
Metode Non Desktrutif |
en_US |
dc.subject |
Metode Bina Marga 2017 |
en_US |
dc.subject |
Metode AASHTO 1993 |
en_US |
dc.subject |
CESAL |
en_US |
dc.title |
ANALISA TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) DENGAN METODE BINA MARGA 2017 DAN METODE AASHTO 1993 MELALUI PENGUJIAN NON-DESKTRUTIF |
en_US |
dc.type |
Thesis |
en_US |
dc.identifier.nidn |
NIDN0312055802 |
|
dc.identifier.nidn |
NIDN0316099201 |
|
dc.identifier.nim |
NIM1211625003 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI22201#Teknik Sipil |
|