Abstract:
Pra Rancangan Pabrik Nitroselulosa yang dirancang dengan kapasitas
15.000 ton/tahun, menggunakan bahan baku selulosa dengan kemurnian 100%
diperoleh dari PT South Pacific Viscouse, Babakancikao, Kab. Purwakarta, Jawa
barat dan PT Indo Bharat Rayon, Babakancikao, Kab. Purwakarta, Jawa barat,
Asam nitrat dari PT Multi Nitrotama Kimia, Desa dawuan, Karawang, Jawa
Barat, dan katalisator Asam Sulfat yang diperoleh dari PT Timur Raya Tunggal/
Indah, Desa Anggadita, Karawang, Jawa barat dan PT Indonesian Acid Industri,
Jl. Raya Bekasi Timur Km 21 Pulo Gadung, Jakarta timur. Dalam menunjang
proses produksi, pabrik ini membutuhkan air sebanyak 27.684,62 kg/jam, bahan
bakar berupa solar sebanyak 1.019,89 kg/jam dan kebutuhan listrik sebesar 268,52
kW/jam. Perusahaan akan didirikan dengan badan hukum Perseroan Terbatas
(PT), dengan jumlah karyawan 136 orang. Didasarkan pada aspek ketersediaan
bahan baku lokasi pabrik didirikan di Desa Babakancikao, Kabupaten Purwakarta,
Jawa Barat. Pabrik beroperasi selama 330 hari dalam setahun, dengan proses
produksi selama 24 jam dan tanah yang diperlukan adalah 20.000 m2
.
Proses produksi Nitroselulosa ini memiliki 4 tahapan penting, yaitu
tahapan pencampuran asam sebagai mixing acid yang terdiri dari campuran asam
sulfat 59,8%, asam nitrat 25%, air 15,2% dan dicampur bersamaan dengan hasil
recycle dari evaporator (EV-01) sebagai asam campuran. Tahapan nitrasi yang
berlansung di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (R-01). Umpan selulosa
dari Silo (SL-01) direaksikan dengan mixing acid dari tangki Mixing (MT-01)
viii
dengan perbandingan 1:20. Reaksi pada reaktor berlangsung pada suhu 30
oC dan
tekanan 1 atm selama 30 menit dengan konversi 81%. Produk keluar reaktor
diumpankan ke dalam Centrifuge (CF-01). Centrifuge (CF-01) memisahkan
antara filtrat yang berupa sisa asam campuran dan air dengan cake yang berupa
produk nitroselulosa. Tahapan pencucian dan penetralan dilakukan dalam tanki
pemanasan (V-01), nitroselulosa yang di umpankan kemudian ditambahkan
dengan air sebanyak 90% dan dipanaskan hingga suhu 100oC. Produk keluar dari
Vessel (V-01) diumpankan ke dalam Rotary Vacum Filter (RVF-01) untuk
menghilangkan kadar air yang ada. Selanjutnya dilakukan dengan penetralan pada
tangki netralisasi (R-02) dengan menggunakan natrium karbonat konsentrasi 1%
wt bersuhu 100oC yang berasal dari tangki pelarutan natrium karbonat (MT-02)
untuk menghilangkan asam sulfat yang terkandung dalam nitroselulosa. Untuk
menurunkan suhu dilakukan proses pendinginan menggunakan cooler (C-02) agar
suhu menjadi 30oC dan selanjutnya dilakukan pemisahan padatan dan cairan
menggunakan Rotary Vacuum Filter (RVF-02) dengan putaran 4-6 rpm. Tahapan
yang terakhir perendaman dengan spesifikasi kandungan alkohol 30% berat di
tangki perendaman (V-02). Kandungan alkohol didalam nitroselulosa berfungsi
untuk menstabilkan nitroselulosa dalam penyimpanan agar bertahan lama dan
menonaktifkan sifat berbahaya dari nitroselulosa kering yang mudah terbakar dan
meledak.
Pembangunan konstruksi dan instalasi pabrik nitroselulosa dilakukan pada
tahun 2021 selama dua tahun sehingga pabrik dapat beroperasi mulai tahun 2023,
Total Modal Investasi (TCI) Rp 1.130.350.000.000, modal sendiri (75,6%) Rp
854.956.000.000, pinjaman bank (24,4%) Rp 275.390.000.000 dengan suku bunga
pertahun : 10,5%. Break Even Point (BEP) tahun pertama pabrik nitroselulosa
52,28%. Analisis ekonomi pabrik nitroselulosa ini menunjukkan nilai Internal
Rate of Return (IRR) 29,37%, Minimum Payback Period (MPP) 4 tahun 10 bulan,
Net Cash Flow Present Value (NCF VP) Rp 1.432.830.000.000. Berdasarkan
hasil analisa ekonomi tersebut dan jika di tunjang dengan perekonomian Indonesia
yang stabil, pabrik Nitroselulosa dari serat kapas dengan kapasitas 15.000
ton/tahun dinyatakan LAYAK untuk didirikan.