Abstract:
Indonesia memiliki potensi besar untuk menggandakan perolehan ekspor
berbagai komoditi pertanian. Di satu sisi, dan menekan impor, terutama komoditikomoditi pertanian yang dapat dibudidayakan di dalam negeri. Kopra merupakan
bahan baku industri pembuatan minyak kelapa dan lemak yang merupakan produk
potensial kebutuhan manusia dan komoditi yang dapat dijadikan sebagai bahan
ekspor. Konsumsi minyak kelapa kini diperkirakan mencapai 3,5 MT/tahun. Ini
menyumbang 2,5% dari produksi minyak nabati Dunia. Lebih dari 70% produksi
minyak kelapa global berasal dari Filipina dan Indonesia. Berdasarkan data United
States Department of Agriculture terhitung dari tujuh tahun terkakhir, yakni 2015-
2023 setelah di proyeksi untuk 3 tahun kedepan yaitu pada tahun 2024-2026
diperoleh data kapasitas ekspor sebesar 679.200 ton/tahun.
Pendirian pabrik minyak kelapa kopra akan dibangun di provinsi Riau pada
tahun 2026 mendatang dengan kapasitas 10.000 Ton/Tahun. Bahan baku yang
digunakan adalah kopra hasil olahan sendiri dengan pengeringan pada suhu 80°C
sebanyak 94.740 kg/batch. Secara metode, pengolahan minyak berbahan baku kopra
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu metode basah dan metode kering (paten, US
proses pembuatan minyak kelapa). Hasil analisa menunjukkan keuntungan dari
proses tersebut lebih menguntungkan proses kering. Selain proses dapat berjalan
dengan efisiensi waktu yang singkat, biaya dan keamanan teknologi energi yang
dibutuhkan tidak terlalu banyak dibandingkan dengan proses basah.
xii
Pada proses produksi, dibutuhkan sarana penunjang jumlah air bersih yang
diperlukan sebanyak 1.094 m3/batch, dan listrik sebesar 90,966kWh/hari diperoleh
dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan bahan bakar jenis solar sebesar 1,550
liter/hari.
Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dimana struktur
organisasi yang dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang
direktur dengan jumlah karyawan 78 orang dan masa beroperasi pabrik selama 220
batch dalam setahun. Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang dilakukan dengan
suku bunga bank pertahun 10% adalah sebagai berikut:
a. Total Capital Investmen = Rp. 323.000.000.000
b. Modal Sendiri (64%) = Rp. 193.000.000.000
c. Pinjaman Bank (36%) = Rp. 45.700.000.000
Suku bunga = 10%
Periode Peminjaman = 5 tahun
d. Break Even Point (BEP) tahun ketiga = 33%
e. Minimum Payback Period (MPP) = 5 tahun 2 bulan 8 hari
f. Internal Rate of Return (IRR) = 30,03%
g. Net Cash Flow at Present Value = Rp. 569.800.000.000
Berdasarkan hasil analisa ekonomi yang dilakukan dapat disimpulkan pabrik
Minyak Kelapa Kopra ini layak untuk didirikan (feasible).