DSpace Repository

Pra rancangan Pabrik Gliserol Monooleat Kapasitas 120 Ton/Tahun

Show simple item record

dc.contributor.author Setyawati, Avi Waras
dc.contributor.author Zalfa Alsyahla, Fathia Labibah
dc.contributor.author Handayani, Aniek Sri
dc.date.accessioned 2024-10-31T08:05:39Z
dc.date.available 2024-10-31T08:05:39Z
dc.date.issued 2024-09-02
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2589
dc.description Dosen Pembimbing : Aniek Sri Handayani en_US
dc.description.abstract Perkembangan industri di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat dari tahun ke tahun, khususnya dalam industri kimia. Salah satunya gliserol monooleat (GMO) merupakan suatu senyawa organik yang banyak digunakan dalam industri makanan, kosmetik, farmasi, dan cat, yang berfungsi sebagai pelarut, pelembut pada makanan, dan kosmetik. GMO di Indonesia di proyeksikan mencapai 189.16 hingga tahun 2027. Hal ini dapat menjadi peluang pendirian pabrik GMO dalam mengurangi angka impor dan menambah devisa negara dengan meningkatkan ekspor. Pabrik GMO dirancang dengan kapasitas 120 ton per tahun. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi GMO adalah gliserol dan asam oleat dengan tertt-butanol untuk menghomogenkan gliserol dan asam oleat. Pabrik ini akan didirikan di Kawasan Industri Maspion Gresik Jl. Betta Manyar, Gresik, Jawa Timur. Pabrik GMO ini akan dioperasikan secara kontinyu. Proses produksi GMO pada pabrik ini terdapat dua tahapan utama yaitu reaksi dan pemurnian. Pada reaktor tubular akan terjadi reaksi esterfikasi pada suhu 240 o C dan tekanan 35 atm hingga terbentuk gliserol monooleat. Untuk tahapan pemurnian, gliserol monooleat dipisahkan dari asam oleat yang akan dikembalikan ke mixing point menggunakan metode distilasi pada suhu 351 o C dan tekanan 1 atm hingga kemurnian GMO 99% dan disimpan kedalam tangki produk. Pabrik GMO membutuhkan unit utilitas diantaranya air, listrik, dan bahan bakar solar. Kebutuhan air berasal dari PT. PP Krakatau Tirta Industri sebanyak 1.44 m 3 /jam untuk kebutuhan start-up dan 1.05 m 3 /jam untuk kebutuhan kontinyu. Kebutuhan listrik berasal dari PLN mencapai 222.49 kWh. Kebutuhan bahan bakar solar berasal dari PT. Pertamina sebesar 310.11 liter/hari. Bentuk badan hukum perusahaan ini adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan struktur organisasi yang dipakai adalah sistem garis dan staff. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur dengan jumlah karyawan 120 orang. Karyawan terdiri dari karyawan shift dan karyawan non-shift yang bekerja sesuai dengan jam kerja. Pabrik ini beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun. Berdasarkan hasil analisa ekonomi yang dilakukan dengan suku bunga bank sebesar 10% adalah sebagai berikut: a. Total Capital Investment = Rp. 288.000.000.000 b. Modal sendiri (65%) = Rp.188.000.000.000 c. Pinjaman Bank (35%) = Rp. 100.000.000.000 Suku Bunga = 10% Periode Peminjaman = 5 tahun Break Even Point (BEP) tahun pertama = 59% d. Minimum Payback Period (MPP) = 4 tahun 9 bulan 2 hari e. Internal Rate of Return (IRR) = 31 % f. Net Cash Flow at Present Value = Rp. 473.000.000.000 Berdasarkan hasil analisa ekonomi yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pabrik gliserol monooleat ini layak untuk didirikan (feasible). en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA en_US
dc.subject GMO en_US
dc.subject Asam Oleat en_US
dc.subject Tubular en_US
dc.title Pra rancangan Pabrik Gliserol Monooleat Kapasitas 120 Ton/Tahun en_US
dc.type Thesis en_US
dc.identifier.nidn NIDN0328066203
dc.identifier.nim NIM1142000023
dc.identifier.nim NIM1142000027
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI24201#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account