Abstract:
bahan anti-ozonant dalam proses pembuatan karet karena memiliki sifat antioksidan dari
turunan anilin. Kegunaan lainnya sebagai stabilisator elastomer, nitroselulosa,
nitrogliserin, dan sebagai perantara warna. Pabrik difenilamin dari anilin dengan bantuan
katalis asam klorida direncanakan didirikan di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon,
Provinsi Banten. Luas area yang digunakan yaitu 40.000 m2 dengan kapasitas produksi
100.000 ton/tahun. Bahan baku berupa anilin diperoleh dari China dan untuk kebutuhan air
diperoleh dari PT Krakatau Titra Industri. Pabrik ini beroperasi selama 24 jam dengan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 266 orang. Pembuatan difenilamin
dibutuhkan bahan baku anilin dari tangki sebanyak 17.084 kg/jam dan katalis asam klorida
sebanyak 641.81 kg/jam. Proses reaksi dilakukan dengan cara mereaksikan anilin pada
kondisi asam dengan bantuan katalis asam klorida. Reaksi berlangsung dalam reaktor batch
yang beroperasi pada suhu 225˚C dan tekanan 6 atm dengan konversi 60%. Produk reaktor
kemudian dimurnikan dan diperoleh difenilamin 83.6% dari hasil bawah alat centrifuge
dan hasil atas alat centrifuge berupa anilin dan air dikembalikan ke tangki pencampur
sebagai recycle. Utilitas yang dibutuhkan meliputi kebutuhan air sebesar 79.574 kg/jam,
kebutuhan steam sebesar 2.782,071 kg/jam, kebutuhan listrik sebesar 11.075 kW,
kebutuhan bahan bakar berupa residual fuel oil sebesar 1811 L/jam. Ditinjau dari kondisi
operasi, jenis bahan baku dan produk, maka pabrik ini tergolong pabrik berisiko tinggi
(high risk). Berdasarkan hasil perhitungan evaluasi ekonomi pabrik ini cukup layak
dipertimbangkan untuk didirikan. Dari hasil perhitungan evaluasi ekonomi didapatkan
Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 19.2% dan setelah pajak sebesar
14.4%. Pay out time (POT) sebelum pajak sebesar 25.16 tahun dan sesudah pajak sebesar
15.44 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 30.6% dari kapasitas perancangan, Shut
Down Point (SDP) sebesar 30,34% dari kapasitas perancangan dan Discounted Cash Flow
(DCF) sebesar 24.42%. Ditinjau dari hasil perhitungan secara teknis maupun hasil evaluasi
ekonomi maka prarancangan pabrik difenilamin dari anilin ini cukup layak untuk
dipertimbangkan dan dilanjutkan ke tahap berikutnya.