Abstract:
PT. ARAI RUBBER SEAL INDONESIA adalah sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang manufaktur (industri karet) yang memproduksi komponen otomotif dan barang jadi
lainnya dari karet sintetis. Pengukuran beban kerja mental dapat dilakukan dengan menggunakan
meteode-metode yang mempertimbangkan aspek-aspek dalam pengukuran beban kerja mental.
Metode yang akan digunakan kali ini adalah metode NASA-TLX dan CVL. NASA-TLX adalah
teknik penilaian beban kerja mental secara subjektif untuk mendapatkan skor beban kerja secara
keseluruhan berdasarkan perhitungan rata – rata dari 6 subskala; mental demand, physical
demand, temporal demand, performance, frustration level, dan effort. Kegunaan dari 6 subskala
tersebut yaitu untuk menghitung skor beban kerja secara keseluruhan . beban kerja mental terberat
dirasakan pada Produksi 1, Produksi 2, Finishing1. mendapatkan hasil NASA TLX sebesar 79,67,
79,33, 75,67. Pada bagian stasiun Produksi 1 membutuhkan aktivitas mental yang cukup banyak,
selain dari kelelahan dan kebosanan kerja yang monoton dalam pekerjaan Cardiovascular Load
(CVL) adalah ukuran dari tingkat beban kerja kardiovaskular yang dialami oleh pekerja selama
menjalankan tugas-tugas pekerjaan. Ada berbagai faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan
CVL, seperti aktivitas fisik, lingkungan kerja, dan stres kerja keseluruhan. beban kerja fisik
terberat dirasakan oleh Pengemasan 2 Pada Operator Pengemasan 2 menerima beban kerja fisik
terbesar yaitu 22,86% yang tergolong beban kerja berat namun tidak terjadi kelelahan sehingga
tidak perlu di lakukan perbaikan.. Pada Pengemasan 2 setiap hari pekerjaan melakukan
pengambilan produk yang sudah di finishing lalu melakukan tahap finishing terhadap produk.
Lingkungan kerja disekitar Pengemasan 2 lebih panas dan membuat operator mudah mengalami
kelelahan selain itu, posisi postur kerja yang cenderung berdiri sepanjag waktu dan faktor usia
juga mempengaruhi beban denyut nadi pekerja