Abstract:
PT.XYZ adalah perusahaan otomotif asal Swedia yang memproduksi bearing dan tergabung pada
Astra Grup setelah saham kepemilikan PT. XYZ telah diakuisisi sebesar 40% oleh Astra Otoparts.
Permasalahan yang terjadi pada PT. XYZ adalah kekurangan bahan baku sebesar 150.000 dalam
memproduksi sebuah bearing sehingga terjadi ketidak tersediaan bahan baku ini menghambat proses
produksi dan berujung pada terhambatnya pemenuhan pembelian yang dilakukan oleh customer dari
PT. XYZ. Permasalahan ini berpengaruh pada kepuasan dan kepercayaan customer dalam
pemesanan bearing dimasa yang akan datang. Antisipasi dari permasalahan yang terjadi saat ini agar
tidak terulang di periode berikutnya, dilakukan pengendalian persediaan bahan baku dengan
menggunakan metode Material Requirement Planning. Analisa dilakukan untuk meningkatkan
persediaan bahan baku dan efisiensi dari biaya yang dikeluarkan agar perusahaan mampu
memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan meminimalkan biaya yang dikeluarkan untuk
persediaan bahan baku. Perbandingan tiga teknik dari metode Material Requirement Planning
(MRP) dilakukan untuk menentukan teknik Lot Sizing yang disarankan bagi perusahaan dalam
pengendalian persediaan bahan baku. Perbandingan tiga teknik yang diantaranya Lot for Lot, Part
Period Balancing dan Part Order Quantity. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapat hasil
dari perbandingan tiga teknik Lot Sizing dengan hasil yang paling optimal untuk diterapkan dengan
biaya pengeluaran yang mencakup biaya persediaan dan biaya penyimpanan yaitu Part Order
Quantity (POQ). Persediaan bahan baku dengan frekuensi kedatangan sebanyak 2 kali sebesar
Rp.5.733.797.696 dengan tingkat efisiensi selisih sebesar Rp.296.437.106dibandingkan metode
perusahaan dengan frekuensi pemesanan sebesar 9 kali dan total biaya yang dikeluarkan sebesar
Rp.6.030.234.802.
