Abstract:
Pada PT. DAMI SARIWANA masih ditemukan stasiun kerja yang kurang ergonomis yang
menyebabkan cedera pada tubuh pekerja. Jika dibiarkan maka dapat menyebabkan kelelahan,
cedera, dan kecelakaan kerja. Oleh karena itu perlu dilakukannya perbaikan pada stasiun
kerja yang tidak ergonomis agar pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan nyaman.
Mengetahui keluhan otot yang dialami pekerja pada saat melakukan pekerjaannya,
mengidentifikasi faktor penyebab keluhan otot pada pekerja dengan pengolahan data Rapid
Entire Body Map (REBA), dan mengetahui kondisi beban kerja dan beban mental operator
yang dialami pada saat bekerja di stasiun kerja untuk melakukan perbaikan stasiun kerja
Penggilingan Simplisia. Data pengamatan pada postur tubuh pekerja pada saat melakukan
pekerjaannya di stasiun kerja Penggilingan Simplisia berupa pengambilan foto dan video
yang kemudian dianalisis menggunakan tabel REBA, kemudian data dari kuesioner Nordic
Body Map (NBM) yang berupa keluhan pada tubuh pekerja. Data kuesioner NASA-TLX
yang digunakan untuk mengukur beban kerja mental. Dari hasil pengolahan data NBM yang
didapatkan dari 3 pekerja di stasiun kerja Penggilingan Simplisia, pada hasil kuesioner ini
yang paling dominan dirasakan yaitu pada bagian lengan atas kanan, tangan kiri, dan tangan
kanan dari ketiga pekerja. Pada pekerja Arif mengalami penurunan skor NBM dari 85 ke 45,
pekerja Muh yaitu 70 ke 38, dan pekerja Fiky dari 57 ke 40. Usulan diberikan untuk
mengurangi cedera otot skeletal, metode pengangkatannya yaitu dengan memegang bagian
atas karung sampai ditangga, setelah itu mulai naik ke tangga dan mengangkat karung
tersebut dengan memegang karung. Kemudian mengangkat kembali keatas mesin
penggilingan. Kemudian usulan kedua yaitu dengan penggantian postur kerja menjadi posisi
jongkok untuk mengurangi beban pada punggung. Hal ini diusulkan sebelumnya terlalu
rendah jangkauan tangannya dan postur kerja membungkuk, kemudian penambahan trolley
dilakukan agar proses pemindahan hasil gilingan lebih mudah.