Abstract:
Perkembangan bisnis di Indonesia di bidang jasa maupun produk yang kian
meroket menuntut perusahaan agar dapat memutar otak untuk mampu bertahan dan maju
dalam ketatnya persaingan. Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah
UMKM di Indonesia mencapai 64,19 juta unit pada 2021 dan telah menyumbang
sebanyak 61,97% PDB atau senilai Rp8,6 triliun. Banyaknya UMKM ini turut
mengindikasikan pentingnya aksesibilitas produk Kredit Usaha Rakyat (KUR),
Jamkrindo hadir sebagai salah satu BUMN pemberi penjaminan KUR. Per Maret 2022,
Jamkrindo KCK Jakarta ditunjuk untuk juga memproduksi Penjaminan KUR seperti
cabang lainnya dengan target Rp160M per bulan. Perencanaan strategis dapat membantu
perusahaan menentukan strategi dan membuat keputusan. Penelitian ini menggunakan
metode SWOT dan QSPM dengan menganalisa kondisi internal dan eksternal perusahaan
melalui pendekatan IFAS-EFAS. Berdasarkan hasil analisa matriks IFAS-EFAS didapat
skor IFAS = 7,86 dan EFAS = 7,16 sehingga kondisi perusahaan berada pada kuadran 1
yang artinya berada pada posisi yang menguntungkan karena memiliki kekuatan dalam
meraih peluang yang ada. Berdasarkan analisis SWOT didapatkan empat set strategi
alternatif. Dengan Analisa QSPM maka Jamkrindo KCK Jakarta dapat menjalankan
strategi SO sebagai berikut: meningkatkan jaringan layanan dan distribusi, meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia, terus meningkatkan dan mengevaluasi kualitas pelayanan
serta terus menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan mitra.