Abstract:
PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Farmasi. Pengemasan
sekunder pada beberapa produk di PT. XYZ sudah menggunakan mesin auto packing,
namun masih banyak reject print box yang dihasilkan pada saat proses packing
berlangsung. Jumlah reject yang melebihi standar perusahaan tentunya akan mengalami
kerugian karena kemasan yang rusak tidak dapat dijual ke konsumen. Penelitian ini
berfokus pada perbaikan proses melalui analisis pengendalian kualitas proses packing
menggunakan mesin auto packing (cartoning) untuk mengurangi jumlah reject print
box sehingga dapat mengurangi kerugian perusahaan dengan metode six sigma.
Tahapan six sigma dalam penelitian ini merupakan Define, Measure, Analyze, dan
Improve. Tahap define yaitu dengan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada
proses packing, menentukan tujuan penelitian, dan mengidentifikasi CTQ dari print box.
Selanjutnya yaitu tahap measure, melakukan pengukuran pada proses packing dengan
melakukan pembuatan peta kontrol p, menghitung nilai Defect per Million Opportunity
(DPMO), level sigma, dan nilai kapabilitas dari masing-masing jenis reject. Tahap
selanjutnya yaitu analyze, pada tahap ini dilakukan analisa penyebab terjadinya reject
dengan menggunakan diagram sebab akibat dan Failure Mode Effect Analyze (FMEA).
Setelah itu melakukan tahap improve untuk memberikan rekomendasi solusi perbaikan
dari masalah yang terjadi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada perusahaan masih terdapat reject
print box yang akan merugikan perusahaan dengan jumlah yang melebihi standar
perusahaan. Nilai Defect per Million Opportunity (DPMO) rata-rata didapatkan hasil
perhitungan sebesar 31.120,2186, level sigma sebesar 3,365, dan kapabilitas proses
1,122. Rekomendasi solusi yang diberikan adalah membuat agenda pelatihan induktif
dan melakukan evaluasi training kepada semua operator. Setelah solusi
diimplementasikan terdapat penurunan rata-rata DPMO menjadi sebesar 8.098,3607 dan
kenaikan nilai sigma menjadi 3,904 sigma serta penurunan biaya kerugian sebesar
Rp.278.753,55,- (73,97%) setiap 1 batch proses packing.