Abstract:
Pengendalian kualitas adalah kegiatan yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan produksi yang dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan dan apabila terjadi penyimpangan, maka penyimpangan tersebut dapat dikoreksi sehingga apa yang diharapkan dapat tercapai. PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur dengan memproduksi ban motor dan mobil. Perusahaan ini sedang mengalami permasalahan pada kualitas produk yaitu banyaknya produk cacat. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk adalah dengan metode six sigma melalui tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Berdasarkan hasil penelitian pada tahap define CTQ (Critical To Quality) didapatkan cacat dominan yaitu BLT (Blown Tread). Pada tahap measure didapatkan Nilai sigma sebesar 4,13 dengan nilai DPMO (Defect Per Million Oportunities) sebesar 4211,222172. Pada tahap analyze didapatkan prioritas permasalahan dengan membuat diagram pareto dan didapatkan hasil permasalahannya yang paling dominan yaitu, cacat BLT (Blown Tread). Selanjutnya dibuat diagram fishbone untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya cacat BLT (Blown Tread) yaitu material dan mesin. Pada tahap improve dengan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk menghitung nilai RPN (Risk Priority Number) yang didapatkan dari hasil perkalian S x O x D yang berarti severity (dampak permasalahan), occurance (seberapa sering dampak terjadi), detection (kemampuan untuk mendeteksi masalah) dengan diberi skala 1 sampai 10.Usulan perbaikan yang diberikan untuk mencegah cacat paling dominan ialah pada proses pelapisan tread operator harus selalu mengecek kondisi green tire agar tidak terjadi over, operator melakukan visual check terhadap contour tread, operator harus teliti dalam memeriksa kondisi roll stitcher, pergantian dilakukan apabila bushing roll oblak dan tidak bisa diperbaiki dan operator melakukan visual check terhadap kerataan roll stitcher.