Abstract:
PT. Intermesindo Forging Prima adalah perusahaan manufaktur yang terkenal dengan proses
penemapaannya. Salah satu produk yang dihasilkan adalah end rear suspension D87A. Setelah
melakukan pengamatan secara langsung ternyata terdapat pemborosan (waste) pada proses produksi
end rear suspension D87A. Untuk itu, digunakan konsep lean manufacturing untuk mengatasi
masalah tersebut. Metode yang digunakan adalah Waste Assessment Model (WAM) untuk
melakukan identifikasi waste yang paling dominan dan Value Stream Analysis Tools (VALSAT)
untuk memilih detail mapping tools yang akan digunakan. Berdasarkan hasil pengolahan data
diperoleh waste paling dominan adalah defect. Detail Mapping Tools yang sesuai untuk mengatasi
waste dominan adalah Process Activity Mapping (PAM), Supply Chain Response Matrix (SCRM),
Demand Amplification Matrix (DAM), dan Quality Filter Mapping (QFM). Rekomendasi perbaikan
yang diberikan adalah membuat instruksi kerja pada operator, melakukan hard crome dan nit
threading pada dies, penambahan operator pada bagian forging, setting conveyor, mengganti
earplug menjadi earmuff pada operator forging dan menambahkan turbin ventilator. Hasil evaluasi
rekomendasi perbaikan diperoleh penurunan lead time dari 11976 detik menjadi 7576 detik serta
peningkatan pada hasil PCE dari 27,5% menjadi 43,6%.