Abstract:
Persediaan merupakan kelompok asset yang paling besar dari seluruh asset perusahaan , dengan persentase 40% dari persentase tersebut kegiatan pengendalian persediaan merupakan kekayaan perusahaan yang memiliki peranan penting dalam proses kegiatan operasional perusahaan, oleh karena itu perlunya perencanaan pengendalian persediaan yang efektif agar dapat meminimalisir biaya yang dihasilkan dari proses penanganan bahan baku. Metode Material requirement planning dapat digunakan untuk menentukan jumlah dan kapan komponen diperlukan sesuai dengan Jadwal Induk Produksi , dengan adanya komponen ini, maka proses pembelian bahan baku kembali yang diperlukan dapat ditentukan sesuai dengan rencana produksi kedepanya sehingga dapat meminimumkan biaya yang dikeluarkan karena timbulnya penimbunan barang yang lebih untuk mengatasi melonjaknya permintaan di suatu periode tertentu. Dengan menggunakan berbagai teknik lotsizing lalu membandingkannya dengan biaya pengadaan terendah dari metode tersebut. Metode peramalan yang digunakan untuk memproyeksikan permintaan yang akan teradi pada periode selanjutnya digunakan metode peramalan MA,WMA,SES, dan Decomposition dari data historis perusahaan selama satu tahun, dan metode yang digunakan pada proses peramalan adalah metode Weighted Moving Average (WMA) dengan jumlah hasil ramalan produk ULTHT19 30 = 13794 (Bale) untuk satu tahun didapat kebutuhan bahan baku pertahunnya adalah Rayon Viscose Argan = 125994 (kg) , Rayon Viscose = 627480 (kg), Cotton Acrylic = 1752000 (kg), setiap kebutuhan produksinya bahan baku Rayon Viscose Arga dibutuhkan sebanyak 5% , bahan baku Rayon Viscose dibutuhkan sebanyak 25%, bahan baku Cotton acrylic dibutuhkan sebanyak 70% untuk menjadikan benang ULTHT19 30. Berdasarkan hasil perhitung Material Requirement Planning dengan menggunakan lima metode Lotsizing didapat bahwa pengadaan baku Rayon Viscose Argan yang menghasilkan biaya terendah dengan menggunakan metode Silver Meal, pengadaan baku Rayon Viscose yang menghasilkan biaya terendah dengan menggunakan metode Part period balancing, , dan pengadaan baku Cotton Acrylic yang menghasilkan biaya terendah dengan menggunakan metode Lot for lot.