Abstract:
Proses produksi cat memerlukan suatu bahan pengisi yaitu Hydroxyethyl
Cellulose yang fungsinya sebagai daya lapis yang baik dan daya tahan lama warna.
Konsumsi Hydroxyethyl Cellulose di Indonesia pada tahun 2019 sangat tinggi sebesar
4.132 ton/tahun namun sampai saat ini masih didapatkan dengan cara import karena tidak
ada pabrik yang memproduksinya di Indonesia.
Pabrik ini direncanakan didirikan di daerah Kawasan Industri Mitra (KIM)
Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi 5.000 ton pertahun. Adapun
pendiriannya dimulai pada awal tahun 2021 dan akan mulai beroperasi pada awal 2023.
Proses yang digunakan pada pabrik Hydroxyethyl Cellulose ini adalah proses reaksi
etherifikasi menggunakan senyawa Ethylene Oxide (US Patent No. 2572039). Bahan
baku Cotton Linter direaksikan didalam reaktor CSTR untuk menghasilkan produk
Hydroxyethyl Cellulose pada temperature ruang yaitu 30oC dengan tekanan 1 atm.
Produk kemudian dipisahkan dengan centrifuge dan dinetralkan dengan penambahan
Asam Asetat Glasial pada tangki mixing. Kemudian produk melewati beberapa kali
pemisahan dengan centrifuge sebelum masuk ke grinder untuk dihaluskan.
Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dimana struktur
organisasi yang dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang
direktur dengan jumlah karyawan 109 orang.
Dari hasil Analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh :
1. Pembangunan konstruksi dan instalasi pabrik dilakukan selama dua tahun dari tahun
2021 dan beroperasi mulai tahun 2023.
xiv
Teknik Kimia - ITI
2. Total Modal Investasi (TCI) : Rp. 686 M
- Modal sendiri (64,10 %) : Rp. 440 M
- Pinjaman bank (35,90 %) : Rp. 246 M
3. Suku bunga pertahun : 9,95 %
4. Jangka waktu pinjam : 5 tahun (grace periode 1 tahun)
5. Break Even Point (BEP) tahun pertama : 38,03 %
6. Internal Rate of Return (IRR) : 31,58 %
7. Minimum Payback Period (MPP) : 4 tahun 9 bulan 17 hari
Dari hasil Analisa ekonomi di atas dan jika di tunjang dengan perekonomian
Indonesia yang stabil, maka pabrik Hydroxyethyl Cellulose dengan kapasitas 5.000 ton
pertahun layak (feasible) untuk didirikan