Abstract:
Pengukuran kinerja sebuah perusahaan sangat penting dilakukan dalam rangka evaluasi perusahaan dalam menjalankan setiap fungsi bisnisnya untuk selanjutnya dapat menilai pencapaian yang didapat oleh sebuah perusahaan apakah kinerja sesuai dengan target – target yang ditetapkan sebelumnya. PT. Wahana Sumber Trada Tangerang bergerak di bidang retailing mobil Nissan. PT. Wahana Sumber Trada Tangerang belum pernah melakukan pengukuran kinerja perusahaan secara menyeluruh yang melibatkan Stakeholder Perusahaan : Pemilik, Karyawan, Supplier dan Customers. Penilaian kinerja hanya dengan melihat jumlah penjualan mobil di tiap tahunnya, laporan keuangan seperti Neraca, Laporan Laba/ Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas. Pengukuran kinerja perusahaan ini dilakukan dengan metode Integrated Performance Measurement System yaitu metode pengukuran kinerja yang bertujuan untuk menggambarkan sistem pengukuran kinerja dalam arti yang tepat dalam bentuk integrasi seefektif dan seefisien mungkin, yang terbagi dalam empat level bisnis : Bisnis, Unit bisnis, Proses Bisnis, Keempat level bisnis dalam IPMS kemudian diidentifikasi Key Performance Indicators-nya, berdasarkan Stakeholder Requirement, external monitor, dan objective. Metode AHP sangat mendukung pengukuran kinerja terkait dalam hal penilaian kepentingan dari indicator-indikator kinerja. Scoring System diperlukan untuk mengetahui nilai pencapaian terhadap target yang telah ditetapkan untuk setiap indikator kinerja. Salah satu metode scoring system yang banyak digunakan adalah Objective Matrix (OMAX). Dari hasil pencapaian 19 key performance indikator yang menjadi interpretasi semua stakeholder requirement didapatkan value pada OMAX Scoring System memiliki nilai performansi 6,8657 yang artinya PT. Wahana Sumber Trada Tangerang dikategorikan taraf kinerja cukup baik atau diatas rata – rata.