Abstract:
PT. Argo Pantes, Tbk. Tangerang merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang
tekstil, salah satu produknya yaitu kain katun tipe TC-1134. Persentase defect belang sebesar
28,44%, persentase Felks/spot sebesar 13,16 persentase defect Lipatan sebesar 11,50% hingga defect
Pcs. Pendek sebesar 8,07%. Pengendalian kualitas kain katun tipe TC-1134 dilakukan dengan
menggunakan metode Six Sigma (DMAIC).
Six Sigma adalah metodologi yang terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan
pada usaha mengurangi variasi pada proses sekaligus mengurangi defect pada produk Pada tahap D
(Define) dilakukan identifikasi masasalah dan penentuan critical to quality (CTQ). CTQ untuk
defect belang diperoleh sebanyak dua buah. Pada tahap M (Measure) dilakukan pengukuran
performansi sebelum perbaikan berupa rata-rata DPMO. Rata-rata DPMO defect belang berturutturut sebesar 17015, 15978 dan 16066. Pada tahap A (Analyze) dilakukan penentuan prioritas
perbaikan CTQ dengan membuat diagram Pareto dan mencari penyebab terjadinya defect belang
pada kain katun tipe TC-1134 dengan fishbone diagram. Setelah diketahui penyebab terjadinya jenis
cacat, dilakukan tahap I (Improve). Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah penggunaan FMEA
(Failure Mode and Effect Analysis) yang berguna untuk menentukan fokus permasalahan yang
paling mendesak untuk dilakukan perbaikan berdasarkan nilai RPN (Risk Priority Number)
tertinggi. Lalu selanjutnya digunakan Action Planning for Filure Modes untuk mengetahui secara
akurat tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada berdasarkan hasil
FMEA. Setelah dilakukan perbaikan, dilakukan tahap C (Control) dimana pada tahap ini
memberikan usulan atau rekomendasi agar perusahaan konsisten terhadap komitmen kualitas
perusahaan.