Abstract:
Supply Chain Management (SCM) merupakan modifikasi praktek tradisional dari manajemen logistik yang bersifat adversial (pola yang mementingkan pihak – pihak secara individual dan bukan mengacu kepada kinerja keseluruhan) ke arah koordinasi dan kemitraan antar pihak – pihak yang terlibat dalam pengelolaan aliran informasi dan poduk tersebut. Teknik perencanaan persediaan sebagai pendukung Supply Chain Management merupakan Tindakan yang sangat penting dalam menghitung berapa jumlah optimal tingkat persediaan bagi tiap Supply Chain, berapa jumlah safety stock, nilai pemesanan ekonomis dan reorder point yang diperlukan.
Dari hasil penelitian di dapatkan ukuran pemesanan Cylinder Comp XE 352 yang optimal (EOQ) dengan koordinasi antar Supply Chain pada PT SIM Tambun I sebesar 2.684 unit dan pada PT SIM Pulogadung sebesar 1.476 unit. Sedangkan safety stock Cylinder Comp XE 352 PT SIM Tambun I sebesar 51 unit dan PT SIM Pulogadung sebesar 72 unit. Setelah di dapatkan ukuran pemesanan yang optimal dan jumlah safety stock, lalu dapat diketahui adanya total penghematan biaya pada perusahaan dan retailer, yaitu total penghematan biaya antara perusahaan dengan PT SIM Tambun I sebesar Rp. 519.538,00 dan total penghematan biaya antara perusahaan dengan PT SIM Pulogadung sebesar Rp. 281.104,00 Dengan adanya koordinasi sistem antar Supply Chain secara total memperoleh peghematan biaya – biaya persediaan.
