Abstract:
PT. Ars Asia merupakan industri manufaktur make to order dimana mould oil seal diproduksi sesuai dengan pesanan konsumen. Jumlah permintaan produk yang terus berfluktuasi setiap tahun menyebabkan PT. Ars Asia mengalami ketidakmampuan dalam memenuhi permintaan konsumen di 8 periode selama tahun 2017 dan 2018. PT. Ars Asia pada tahun 2018 hanya mampu memproduksi mould sebanyak 26 set / bulan, sedangkan jumlah permintaan mould oil seal pada tahun 2019 sebanyak 48 set / bulan. Kekurangan jumlah produk mould oil seal tersebut berdampak pada keterlambatan pengiriman pesanan dimana akan meningkatkan risiko perusahaan terkena penalty apabila pesanan produk tidak dikirimkan sesuai dengan perjanjian pembelian. Perhitungan diawali dengan melakukan pengukuran kerja menggunakan Stopwatch Time Study. Selanjutnya perhitungan waktu standar pada proses produksi mould oil seal dimulai dengan menyusun elemen kerja dan kemudian menetapkan nilai kelonggaran berdasarkan rekomendasi ILO (International Labour of Organization), sedangkan dalam menentukan nilai Performance Rating menggunakan Westinghouse’s. Dilanjutkan menghitung kapasitas yang tersedia saat ini dan kapasitas yang dibutuhkan dengan metode CRP (Capacity Requirements Planning). Berdasarkan hasil perhitungan CRP pada proses produksi mold oil seal terdapat elemen kerja yang masih mengalami kekurangan kapasitas yaitu pada proses pembuatan bagian bawah depan. Terdapat 2 usulan Strategi yang digunakan sebagai pemenuhan kekurangan kapasitas mould oil seal pada tahun 2019 yaitu Strategi 1 dengan penambahan jam kerja atau over time dan Strategi 2 Penambahan shift kerja. Usulan Strategi yang dipilih untuk memenuhi kekurangan kapasitas adalah Usulan Strategi 2 yaitu dengan penambahan shift kerja yang sebelumnya 2 shift menjadi 3 shift, dikarenakan pada Usulan Strategi 2 apabila dibandingkan dengan Usulan Strategi 1, Usulan Strategi 2 membutuhkan biaya yang lebih murah yaitu sebesar Rp 820.800.000,- dalam satu tahun.
