dc.description.abstract |
Gelatin yang memiliki rumus molekul C102H151N31O39 merupakan salah satu jenis
protein yang di proses dengan cara hidrolisis kolagen yang dapat ditemukan di dalam kulit,
tulang dan jaringan ikat yang umumnya ditemukan pada hewan seperti sapi dan babi. Namun,
beberapa sumber alternatif lain seperti unggas dan ikan pun dapat digunakan dalam
pembuatan gelatin. Gelatin dapat dimanfaatkan dalam industri pangan maupun non pangan,
contoh pengaplikasian gelatin adalah sebagai stabilizer, emulsifier, whipping agent, bahan
tambahan pada industri farmasi dan industri kosmetik.
Saat ini produksi gelatin di Indonesia belum berkembang, bahkan belum ada satu pun
pabrik yang memproduksi gelatin dalam negeri. Sehingga kebutuhan gelatin di dalam negeri
di cukupi oleh gelatin impor. Sebagaian besar produk gelatin yang digunakan oleh Indonesia
berasal dari negara-negara eksportir gelatin terbesar seperti Brazil, India, Cina, Thailand dan
Amerika Serikat. Berdasarkan data impor yang diperoleh dari badan pusat statistik, impor
gelatin pada tahun 2019 mencapai 30,9 ribu ton/tahun. Tentu jumlah ini merupakan jumlah
yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan gelatin dalam negeri. Kebutuhan gelatin
difokuskan untuk industri kosmetik yang sedang berkembang sangat pesat. Dengan kebutuhan
gelatin untuk bahan baku kosmetik sebesar 6%, sehingga penentuan kapasitas produksi
gelatin dari kulit ikan nila didapat untuk bahan baku kosmetik adalah sebesar 2.000 ton/tahun.
Rencananya pabrik gelatin dari kulit ikan nila ini akan di didirikan di kecamatan Tugu,
Semarang, Jawa Tengah. Lokasi ini diperoleh karena berdekatan dengan sumber bahan baku
yang berasal dari PT. Aquafarm Nusantara. Bahan baku yang digunakan berupa kulit ikan nila
dengan kapasitas bahan baku mencapai 10.000 ton/tahun. xi
Pembuatan gelatin dilakukan dengan menggunakan metode perendaman Acid-Alkali
Treatment pada temperatur perendaman 10°C dan tekanan 1 atm. Kolagen yang terkandung di
dalam kulit ikan nila ini akan mengalami pemecahan struktur dari rantai triple helix menjadi
rantai tunggal sehingga memudahkan proses reaksi hidrolisis pada tahapan proses utama yaitu
ekstraksi. Proses ekstraksi dilakukan bertingkat selama 4 kali dengan temperatur ekstraksi
sebesar 56,8°C dan tekanan 1 atm.
Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dipimpin oleh seorang
direktur utama dengan jumlah karyawan 104 orang. Berdasarkan analisa kelayakan ekonomi
yang dilakukan total modal yang dibutuhkan (TCI) sebesar Rp. 353.473.000.000,- dengan
komposisi permodalan 72% modal sendiri dan 28% pinjaman bank. Periode minimum
pengembalian modal (MPP) didapatkan sebesar 4 tahun 2 bulan 4 hari, sehingga investasi
kembali sebelum umur pabrik mencapai 10 tahun dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar
34,4% yang lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku (10% %) dan total nilai laju alir
kas bersih (NCF PV) pada bunga 10% sebesar Rp 596.703.000.000,-. Dapat disimpulkan
bahwa perancangan pabrik gelatin dari kulit ikan nila yang akan didirikan ini layak (feasible). |
en_US |