Abstract:
Propilen Oksida dengan rumus molekul C3H6O merupakan senyawa
organik kimia yang utama sebagai reaksi intermediet untuk memproduksi
Polyether Polyols, Propilen Glikol dan beberapa produk lain yang serupa.
Berdasarkan kegunaanya yang sangat dibutuhkan dalam industri kimia, maka
kebutuhan propilena oksida dari tahun ke tahun akan mengalami kenaikan,
dimana untuk saat ini kebutuhan propilen oksida diimpor dari negara-negara maju
seperti Jepang, Amerika Serikat, Korea dll. Oleh karena itu dilakukan
pembagunan pabrik Propilen Oksida di Indonesia untuk memperoleh alternatif
penyedian Propilen Oksida, dikarenakan saat ini tidak tersedia industri Propilen
Oksida di Indonesia.
Pabrik direncanakan akan dibangun di Cilegon, Banten dengan kapasitas
30.000 ton/tahun. Pembangunan dimulai pada awal tahun 2020 dan akan
beroperasi pada awal tahun 2022. Proses produksi Propilen oksida menggunakan
proses epoksidasi dimana bahan baku Propilen Oksida direaksikan dengan
Hidrogen Peroksida menggunakan pelarut methanol. Proses ini menggunakan
fixed bed multitube reactor yang masing masing reaktor beroperasi pada suhu
40oC dengan tekanan 20 bar dengan konversi keseluruhan 93%. Produk yang
dihasilkan akan dilakukan pemisahan (separation) untuk mendapatkan kemurnian
99,9%. viii
Dari hasil analisis ekonomi, diperoleh :
1. Periode pembangunan dan instalasi pabrik adalah setahun.
▪ Total Modal Investasi (TCI) : Rp 1,038 Triliun
▪ Modal sendiri (87,1%) : Rp 904 Milyar
▪ Pinjaman bank (12,9%) : Rp 134 Milyar
2. Suku bunga per tahun : 9,75 %
3. Jangka waktu pinjaman : 5 tahun
4. Break Even Point (BEP) tahun pertama : 40,24 %
5. Internal Rate of Return (IRR) : 54,41 %
6. Minimum Payback Period (MPP) : 3 tahun 6 bulan 3,6 hari
7. Cash Flow Present Value : Rp 2,620,619,204,286
Dengan mengasumsikan bahwa kondisi perekonomian Indonesia tetap stabil
dari analisa ekonomi di atas maka disimpulkan bahwa pabrik Propilen Oksida
dengan kapasitas 30.000 ton/tahun layak didirikan.