DSpace Repository

PRARANCANGAN PABRIK GASOLINE DARI EMISI GAS CO2 DAN GAS H2

Show simple item record

dc.contributor.advisor Enjarlis, Enjarlis
dc.contributor.advisor Husnil, Yuli Amalia
dc.contributor.author Yuliana, Giovani Cyntia
dc.contributor.author Gunawan, Josephine
dc.date.accessioned 2021-02-09T04:16:13Z
dc.date.available 2021-02-09T04:16:13Z
dc.date.issued 2020-03
dc.identifier.uri http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/488
dc.description Dosen Pembimbing I: Enjarlis ; Dosen Pembimbing II: Yuli Amalia Husnil en_US
dc.description.abstract Gasoline adalah salah satu jenis bahan bakar minyak. Gasoline sendiri merupakan nama lain dari bensin yang dipergunakan di Eropa dan Amerika, di Indonesia biasa disebut dengan bensin. Saat ini kebutuhan akan bensin semakin meningkat, sedangkan ketersediaan energi di muka bumi yang semakin menipis. Meningkatnya konsumsi bahan bakar minyak (BBM) tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan bahan bakar minyak yang ada di Indonesia sehingga harus mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu perlu dilakukan pembangunan pabrik baru untuk memperoleh alternatif penyediaan kebutuhan bensin yang ramah lingkungan. Pabrik Gasoline ini menggunakan bahan baku emisi gas CO2 dari PLTU Suralaya. Proses yang digunakan untuk mengolah emisi gas CO2 menjadi gasoline adalah proses Fischer-Tropsch. Pabrik direncanakan akan dibangun di Cilegon, Banten bersebelahan dengan PLTU Suralaya dengan kapasitas 130.000.000 liter/tahun. Pembangunan dimulai pada awal tahun 2021 dan akan beroperasi pada awal tahun 2023. Langkah yang dilakukan pada proses produksi gasoline adalah tahap pengambilan CO2 dari PLTU Suralaya, lalu dipisahkan gas CO2 dengan campuran gas lain menggunakan pelarut atau solvent di Absorber. Campuran solvent yang sudah membawa gas CO2 diregenerasi di stripper. Gas CO2 yang sudah terpisah dari campuran solvent akan digunakan sebagai bahan baku. Gas CO2 tersebut akan direaksikan dengan gas H2 menjadi methanol dan air dengan reaktor multi tubular fixed bed dengan temperatur 225 °C dan tekanan 49,3583 atm. Metanol yang terbentuk akan direaksikan menjadi dimetil ether (DME) dan air dengan reaktor Fixed Bed dengan dengan temperatur 300°C dan tekanan 21,43 atm, Kemudian DME akan direaksikan menjadi gasoline dengan reaktor multi tubular fixed bed dengan temperatur 360°C dan tekanan 21,43 atm. x Kebutuhan sarana penunjang (utilitas) pabrik gasoline ini diantaranya yaitu kebutuhan air untuk umpan boiler sebesar 661.200 kg/jam, untuk air pendingin sebesar 62.600.000 kg/jam dan untuk air domestik sebesar 800 kg/jam, kebutuhan listrik sebesar 34.000 kWh dan kebutuhan bahan bakar sebesar 44.000 kg/jam/jam. Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh seorang direktur utama dengan jumlah karyawan 127 orang. Dari hasil analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh : 1. Total Cost Investment (TCI) : Rp 8.776.100.000.000 a. Pinjaman Bank (27,3%) : Rp 1.970.000.000.000 b. Modal sendiri (72,7%) : Rp.6.806.100.000.000 2. Suku bunga per tahun : 10,5 % 3. Periode pinjaman : 5 tahun (1 tahun masa tenang) 4. Break Even Point tahun pertama : 38,12 % 5. Internal Rate of Return (IRR) : 37,73 % 6. Minimum Payback Period (MPP) : 4 tahun 10 bulan 24 hari Berdasarkan hasil analisa kelayakan ekonomi diatas, dapat disimpulkan bahwa pendirian Pabrik Gasoline adalah layak (feasible) untuk didirikan. en_US
dc.language.iso other en_US
dc.publisher Institut Teknologi Indonesia en_US
dc.subject Gasoline en_US
dc.title PRARANCANGAN PABRIK GASOLINE DARI EMISI GAS CO2 DAN GAS H2 en_US
dc.type Thesis en_US
dc.identifier.nidn NIDN0308086404
dc.identifier.nidn NIDN0329078402
dc.identifier.nim NIM1141500053
dc.identifier.nim NIM1141500049
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI24201#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Advanced Search

Browse

My Account