Abstract:
Pendirian pabrik formaldehida di Cikarang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
industri domestik yang terus meningkat terhadap formaldehida, khususnya di sektor resin,
perekat, dan tekstil, sekaligus mengurangi ketergantungan pada produk impor. Dengan
kapasitas produksi sebesar 241 kg per jam, pabrik ini memanfaatkan proses Formox yang
melibatkan reaksi oksidasi metanol dan udara menggunakan katalis, dilanjutkan dengan
separasi menggunakan absorber yang juga berfungsi sebagai pencampur air untuk
menghasilkan larutan formaldehida. Proses ini didukung oleh sistem pendingin berbasis
propana serta sistem utilitas sirkuler (closed-loop) untuk pendinginan dan pemanasan, yang
dirancang untuk menghemat konsumsi gas alam, air, dan listrik. Analisis ekonomi
menunjukkan bahwa dengan pendekatan biaya berdasarkan pasar Indonesia dan efisiensi
sistem, investasi dapat kembali dalam waktu kurang dari lima tahun. Pabrik ini juga dirancang
untuk menyerap lebih dari 20 tenaga kerja lokal, sehingga memberikan kontribusi ekonomi
regional yang positif.