Abstract:
Formaldehid (CH2O) merupakan senyawa gugus aldehid yang paling sederhana,
formaldehid digunakan sebagai bahan pengawet. Pabrik direncanakan akan dibangun pada
Kawasan industri di Bontang, Kalimantan Timur dengan kapasitas 60.000 ton/tahun. Pemilihan
lokasi berdasarkan sumber bahan baku, transportasi bahan baku, distribusi produk, dan fasilitas
penunjang.
Pembangunan fisik pabrik dimulai pada awal tahun 2025 dan mulai beroperasi pada
awal tahun 2027. Metanol digunakan sebagain bahan baku pembuatan formaldehid dengan
proses dehidrogenasi, proses berjalan pada suhu 775oC dan tekanan 1 atm di dalam fixed bed
multitube reactor. Proses berlangsung dengan bantuan katalis Na2(COO)2. Kebutuhan sarana
penunjang pada pabrik formaldehid meliputi kebutuhan air 1.891 kg/jam dipasok dari air
kawasan industri, kebutuhan steam sebanyak 9.924 kg/jam, kebutuhan dowtherm A
218.041 kg/jam, kebutuhan gas hydrogen sebagai bahan bakar sebanyak 3.246 kg/hari dan
kebutuhan listrik 144 kW/jam.
Bentuk badan hukum dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas (PT). Perusahaan
dipimpin oleh direktur yang membawahi 142 orang karyawan. Karyawan bekerja sesuai
dengan jam kerja yang terbagi menjadi karyawan shift dan karyawan non-shift. Pabrik ini
beroperasi selama 24 jam selama 330 hari.Hasil Analisa ekonomi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Total Modal Investasi = Rp. 1.479.850.792.335
- Modal Sendiri (78,31%) = Rp. 1.158.850.792.335
- Pinjaman Bank (21,69%) = Rp. 321.000.000.000
b. BEP (Break Event Point) = 43,24%
c. IRR (Internal Rate of Invesment) = 37,91%
d. MPP (Minimum Payback Period) = 3 tahun 10 bulan
e. NCFPV (Net Cash Flow at Percent Value) = Rp.3.019.727.727.448
Berdasarkan hasil analisa ekonomi, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pabrik formaldehid layak untuk didirikan (Feasible).