Abstract:
Pertumbuhan industri manufaktur yang pesat menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi dan
efektivitas dalam proses produksinya. PT. Bina Usaha Mandiri Mizusawa, perusahaan yang bergerak di
bidang pengecoran logam, menghadapi permasalahan pemborosan pada proses produksi komponen
Retainer, terutama pada tahap Moulding dan Pouring. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
pemborosan tertinggi dan memberikan usulan perbaikan untuk meningkatkan efisiensi produksi
menggunakan pendekatan Lean Manufacturing dengan metode Value Stream Mapping (VSM) dan Value
Stream Analysis Tools (VALSAT). Metodologi penelitian dimulai dengan observasi langsung di lapangan
dan pengumpulan data kuantitatif maupun kualitatif. Selanjutnya, pemetaan aliran proses dilakukan
menggunakan VSM untuk menggambarkan kondisi current state dan future state. Analisis pemborosan
dilakukan menggunakan WRM (Waste Relationship Matrix) untuk mengidentifikasi jenis pemborosan
yang dominan. Alat bantu VALSAT digunakan untuk menentukan mapping tools yang paling relevan
dalam mengatasi pemborosan tersebut, dengan fokus pada Process Activity Mapping (PAM), Quality Filter
Mapping (QFM), dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) sebagai penunjang analisis risiko
kegagalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis pemborosan paling dominan adalah Defect,
khususnya pada proses Moulding, yang memberikan kontribusi sebesar 56,32% dari total produk cacat.
Penerapan Future State Mapping dan usulan perbaikan seperti standarisasi prosedur, pelatihan operator,
serta pemeliharaan alat secara berkala terbukti dapat meningkatkan efisiensi proses. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa penerapan lean manufacturing berbasis VSM dan VALSAT mampu meminimalisir
pemborosan dan meningkatkan produktivitas.
Description:
Dosen Pembimbing: Dra. Ir. Ni Made Sudri, M.M., M.T., IPM., ASEAN Eng