| dc.description.abstract |
Perkembangan industri yang semakin dinamis mendorong perusahaan untuk memiliki sistem evaluasi
kinerja yang mampu menjawab tantangan kompetitif pasar global. PT. Jinwoo Engineering Indonesia
sebagai perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi komponen kulkas dihadapkan pada
fluktuasi profitabilitas yang tidak menentu, khususnya menurunnya Net Profit Margin (NPM) selama
periode 2022–2024 yang disebabkan oleh naiknya beban operasional, serta pembelian mesin baru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengukuran kinerja menggunakan
metode Balanced Scorecard (BSC) berdasarkan empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari delapan tolok
ukur yang digunakan, enam indikator memenuhi target, sedangkan dua lainnya tidak tercapai. Secara
keseluruhan, kinerja perusahaan mencapai persentase 75%, yang tergolong dalam kategori “baik”. Pada
perspektif keuangan, ROA dan NPM menurun masing-masing sebesar 0,6% dan 0,3%, sementara ROE
meningkat 0,5%. Perspektif pelanggan menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan Indeks Kepuasan
sebesar 1.952 poin dan Indeks Citra sebesar 902 poin. Perspektif proses internal menunjukkan pencapaian
inovasi sebesar 751 poin, dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran mencatat indeks kepuasan
karyawan sebesar 2.653 poin, serta peningkatan produktivitas menjadi 228.033. Untuk mendukung hasil
pengukuran tersebut, pendekatan Kaizen diimplementasikan sebagai strategi perbaikan berkelanjutan guna
mendorong efisiensi dan inovasi yang konsisten di seluruh lini perusahaan. |
en_US |