Abstract:
Di dalam aspek kualitas pada suatu konstruksi sambungan las, adanya cacat las akan
sangat berpengaruh terhadap penurunan kekuatan sambungan las tersebut. Pada proses
pengelasan, cacat las terdiri dari beberapa macam dan penyebab terjadinya cacat laspun
beragam. Untuk menghindari terjadinya cacat las, perlu mempertimbangkan parameter
dan metode las, sehingga dapat menghasilkan kualitas sambungan las yang baik. Pada
proses pengelasan joint-plate untuk merakit komponen lengan/Boom pada hydraulic
excavator kelas 40 ton, terdapat kegagalan dalam sambungan las antara plate
samping/side-plate (berbahan material low carbon mild-steel, SS400P) dan komponen
casting/Boom foot-top (berbahan material low carbon cast steel, SC46W). Indikasi
kegagalan/cacat las ini ditemukan pada saat pengecekan Ultrasonic Test (UT) sepanjang
lasan tersebut. Jenis cacat las yang terjadi adalah penetrasi yang kurang/incomplete
penetration di beberapa area sepanjang lasan. Penelitian ini akan membahas mengenai
pengaruh perbedaan gap terhadap terjadinya cacat las incomplete penetration. Specimen
dibuat dengan jenis sambungan butt-joint (J-groove). Test piece dibuat dengan Variasi
perbedaan gap. Kemudian pengelasan dilakukan dengan proses GMAW (Gas Metal Arc
Welding) menggunakan 100% gas pelindung CO2. Hasil pengecekan Ultrasonic Test
(UT) menunjukkan bahwa, cacat las incomplete penetration terjadi pada pengelasan
dengan gap 3mm dan 8mm, sedangkan gap 5-7mm tidak terjadi. Dan dari hasil observasi
secara macro-etch dapat dilihat bahwa cacat las incomplete penetration dapat terlihat
dibagian bawah las/root weld (kedalaman 13 dan 15mm) atau pada pengelasan layer yang
pertama. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perbedaan gap berpengaruh terhadap
terjadinya cacat las incomplete penetration.
Description:
Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Dwita Suastiyanti, M.Si, IP, ASEAN-Eng