| dc.description.abstract |
Etil Akrilat merupakan campuran organik yang berbentuk cairan bening
berbau sangat menyengat, yang biasa digunakan sebagai bahan preperasi dari
jenis-jenis polimer. Etil akrilat pertama kali dibuat oleh Redtenbacher pada tahun
1843, dengan mengoksidasi acrolein dan perak (III) oksida, kemudian
mereaksikan garam perak dengan etil ionida. Ini terus diproduksi secara komersial
hingga awal tahun 1930 di USA, proses oksidasi propilen digunakan secara
esklusif untuk memproduksi campuran akrilat. Teknik ini terus berkembang
hingga tahun 1970 melibatkan oksidasi propilen menjadi acrolien dan
mensubsitusi oksida menjadi asam akrilat.
Impor Etil Akrilat di Indonesia sangat tinggi menurut data dari (Badan
Pusat Statistik, 2021). Oleh karena itu, terdapat potensi yang sangat besar untuk
didirikan pabrik Etil Akrilat mengingat kebutuhan semakin meningkat dan
ketersediaan bahan baku. Adapun bahan baku dari etil akrilat adalah asam akrilat
dan etanol dimana kemurnian dari asam akrilat 99% dan etanol 98%.
Pabrik direncanakan akan dibangun di Cilegon, Provinsi Banten dengan
kapasitas 30.000 ton/tahun. Pembangunan dimulai pada awal tahun 2025 dan akan
beroperasi pada awal tahun 2026. Proses pembuatan Etil akrilat dilakukan dengan
mereaksikan asam akrilat dengan etanol menggunakan strong acid cation
exchange katalis dengan reaksi esterifikasi yang terjadi di dalam reaktor fixed bed
multitbe menghasilkan panas (reaksi eksotermis) dengan kondisi temperatur 70-
80°C dan tekanan 1.5 atm. Adapun konversi yang diinginkan 90%, dimana Etanolakan bereaksi dengan asam akrilat membentuk etil akrilat, selanjutnya proses
pemisahan dan pemurnian produk etil akrilat dilakukan dengan menggunakan
kolom distilasi dan ekstraktor.
Kebutuhan sarana penunjang pabrik etil akrilat ini diantaranya yaitu
kebutuhan air sebesar 82,614 kg/jam untuk start up dan 3,009 kg/jam saat
continue, kebutuhan listrik sebesar 4,702 kWh, kebutuhan Brine sebesar 73,771
kg/jam dan kebutuhan bahan bakar sebesar 979 liter/hari.
Perusahaan ini berbadan hukum perseroan terbatas (PT) dimana struktur
organisasi yang dipakai adalah garis dan staf. Perusahaan ini dipimpin oleh
seorang direktur utama dengan jumlah karyawan 120 orang.
Dari hasil analisa ekonomi yang dilakukan, diperoleh:
1. Total Cost Investment (TCI) : Rp 486 miliar
a. Pinjaman Bank (70%) : Rp 340 miliar
b. Modal sendiri (30%) : Rp 15 miliar
2. Suku bunga per tahun : 10%
3. Periode pinjaman : 5 tahun (1 tahun masa tenggang)
4. BEP tahun pertama : 40.12%
5. Internal Rate of Return (IRR) : 30.48%
6. Minimum Payback Period (MPP) : 4 tahun 1 bulan
Berdasarkan hasil analisa kelayakan ekonomi diatas dan jika di tunjang
dengan perekonomian Indonesia yang stabil, maka pabrik Etil Akrilat dengan
kapasitas 30.000 ton per tahun, dapat disimpulkan bahwa pendirian Pabrik Etil
Akrilat adalah layak (feasible) untuk didirikan. |
en_US |