PRA-RANCANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR DENGAN TEKNOLOGI NANOBUBBLE

Abstract

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk makhluk hidup, untuk minum, mencuci, dsb. Air juga banyak mendapat pencemaran. Berbagai jenis pencemar air berasal dari sumber domestik (rumah tangga), perkampungan, kota, pasar, jalan, dan sebagainya. Maupun sumber non-domestik (pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, serta sumber-sumber lainnya. Adanya pengolahan air bersih untuk menghasilkan air baku dari sumber mata air, menjadi air bersih yang dapat digunakan oleh masyarakat. Kebutuhan air di Indonesia meningkat saat adanya pandemic covid 19, kenaikan terjadi dari 19% menjadi 82%, di proyeksikan kebutuhan air mencapai 30 m3/hari pada tahun 2023. Hal ini terjadi untuk memenuhi konsumsi air di Indonesia. Bahan baku yang digunakan air baku yang bersumber dari mata air gunung muller. Perusahaan dibangun di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat dengan jumlah 1 plant di operasikan continue. Proses produksi berawal dengan mengumpul air baku yang bersumber dari mata air pada bak pengumpul air/intake air. Kemudian air dialirkanke clarifier untuk mengendapkan partikel besar yang terbawa oleh air baku. Dan proses lanjutan penyaringan partikel yang masih tersisa menggunakan sand filter dan air baku menuju bak desinfeksi untuk penambahan ozon dengan alat nanobubble unruk memberikan air berkualitas baik dan tinggi kadar oksigen yang baik untuk kehidupan air dan penstabilan pH air dan penuntasan mikroorganisme dan senyawa yang terkandung pada air. Kebutuhan air domestik berasal dari pengolahan air sebanyak 200 liter/det. Kebutuhan listrik berasal dari PLN mencapai 3222 kWh. Perusahaan ini berjumlah karyawan 80 orang. Pada perusahaan Instalasi Pengolahan Air ini layak dilaksanakan dikarenakan hasil dari Analisa ekonomi memiliki nilai Net Cash Flow PV pada bunga bank sebesar 10 % yaitu Rp 133.797.545.989 dengan status positif. MPP yang didapatkan 6 tahun 7 bulan 2 hari, sehingga investasi kembali sebelum umur pabrik 10tahun, dengan nilain IRR 47,3 %, dimana nilai tersebut melebihi besar nilai bunga yang berlaku yaitu 10%.