Abstract:
Kolagen adalah protein yang sangat serbaguna dan digunakan secara luas dalam
bidang industri farmasi, makanan dan minuman, dan kosmetik. Pendirian pabrik kolagen
di Indonesia bisa menjadi langkah strategis mengingat bahwa data ekspor yang ada dalam
2 tahun adalah 419 ton, angka ini adalah 5% dari total suplai. Hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan ekspor akan kebutuhan kolagen yang negatif atau ekspor stagnan (nol),
sehingga dengan menambah angka suplai dari meningkatkan produksi kolagen akan
mengurangi ketergantungan impor.
Pemanfaatan limbah tulang sapi dapat diekstraksi untuk menghasilkan kolagen.
Beberapa metode penelitian yang sudah dilakukan dalam skala laboratorium adalah
dengan mengekstraksi kolagen dengan enzim dan bahan kimia HCl dan NaOH.
Berdasarkan paten US20220256886A1 menggunakan metode ekstraksi kolagen dengan
enzim yang memiliki rendemen 24%, lebih besar dibandingkan dengan menggunakan
bahan kimia (paten CN112410392A dan DE102008036576A1). Oleh karena itu,
pendirian pabrik kolagen ini akan menggunakan enzim protease untuk memproduksi
kolagen. Proses produksi dimulai dari pencucian menggunakan air dan enzim protease
dan untuk ekstraksi kolagennya menggunakan enzim protease dengan pemanasan 100oC.
Produk jadi yang dihasilkan dalam bentuk serbuk kolagen.
Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT), perusahaan dipimpin
oleh Direktur dengan jumlah karyawan 70 orang. Dari hasil analisa ekonomi yang telah
dilakukan, diperoleh:
1. Pembangungan pabrik dilakukan selama satu tahun yang dimulai pada awal tahun
2025, sehingga pabrik dapat beroperasi mulai tahun 2026.
2. Total Moda Investasi : Rp167.854.905.717
- Modal pribadi (%) : Rp132.016.126.433
- Pinjaman Bank (%) : Rp35.838.779.284
3. Suku bunga pertahun : 8%
4. Jangka waktu pinjaman : 5 tahun
5. Break Even Point (BEP) tahun pertama : 27,41%
6. Internal Rate of Return (IRR) : 24,98%7. Minimum Payback Period (MPP) : 5 tahun 3 bulan 30 hari
Dari hasil analisa ekonomi di atas dan ditunjang dengan perekonomian Indonesia yang
stabil dan berkembang, maka pabrik kolagen dengan kapasitas 300 ton per tahun layak
untuk didirikan.
Description:
Dosen Pembimbing I: Dr, Ir. Wahyudin, S.T., M.Sc., I.P.M., Asean Eng ; Dosen Pembimbing II: Prof. Dr. Ir. Ratnawati, M.Eng.Sc., I.P.M.