| dc.description.abstract |
Penambahan gliserol monostearat dapat meningkatkan volume roti tawar. Dalam industri
kosmetik, Gliserol Monstearat (GMS) berperan sebagai produk perawatan kulit yang memperbaiki
tekstur, mencegah pengelupasan dan meningkatkan daya tahan. Trend yang berlaku di Indonesia
adalah peningkatan kualitas hidup, dan salah satu hal terpenting adalah kulit, kecantikan, dan
perawatan diri. Untuk spesifikasi gliserol monostearat sesuai standar food grade adalah minimal
90% monogliserida (terutama Gliserol Monostearat dan Gliserol Monopalmiat) dan maksimal
mengandung 2% gliserol. Konsumsi GMS akan terus meningkat dengan betumbuhnya industrI
pada bidang makanan dan minuman serta bidang farmasi di Indonesia, karena pemakaian GMS
yang meningkat di Indonesia maka akan semakin banyak impor GMS dari luar negeri salah
satunya adalah China pemasok GMS terbesar ke indonesia.
Pabrik ini direncanakan didirikan di daerah Tangkahan, Kec. Medan Labuhan Kota Medan,
Sumatra Utara dengan luas 2030 m2 dan kapasitas produksi sebesar 13.000 ton pertahun. Adapun
pendiriannya dimulai pada awal tahun 2024 dan akan mulai beroperasi pada tahun 2026. Proses
yang digunakan pada pabrik Gliserol Monstearat (GMS) dari gliserol dan asam stearat ini adalah
proses esterifikasi gliserol secara langsung. Bahan baku gliserol, asam stearat, dan air di reaksikan
pada kondisi 260ºC dan tekanan 11,9 atm untuk menghasilkan gliserol monostearat dengan
konversi 95% terhadap gliserol.
Pabrik gliserol monostearat memerlukan utilitas berupa air sebesar 206.795,61 kg/jam yang
diperoleh dari PT. Dain Celicani Cemerlang , Listrik sebesar 99,93 kWh dari PT PLN UPB Sumatra
Bagian Utara dan bahan bakar sebesar 38.339,69 l/hari dari PT. Pertamina Sumatera utara pada
proses pembuatan pabrik gliserol monostearat ini.
Perusahaan ini berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) dimana struktur organisasi yang
dipakai adalah garis dan staff. Perusahaan ini dipimpin oleh satu orang direktur utama dengan jumlah
karyawan sebanyak 110 orang dan system kerja secara shiff. Dari hasil analisa ekonomi yang telah
dilakukan, diperoleh : 1. Pembangunan pabrik akan dilakukan selama dua tahun yang dimulai pada awal tahun 2025,
sehingga pabrik dapat beroperasi mulai tahun 2026.
2. Dengan melihat TCI (Total Cost Investment) sebesar Rp1.218.548.629.335,91
Pinjaman bank (26,26%) : Rp. 320.000.000.000,00
modal pribadi (73,74 %). : Rp. 898.548.629.335,91
3. Suku bunga pertahun : 8,5%.
4. Break Even Point (BEP) : 40,81% (tahun pertama)
5. Internal Rate of Return (IRR) : 46,47%
6. Minimum Payback Period (MPP) : 3 tahun 3 bulan 20 hari
Dari hasil analisa ekonomi di atas dan di tunjang dengan perekonomian Indonesia yang stabil
dan berkembang, maka pabrik gliserol monostearat dengan kapasitas 13.000 ton pertahun layak
untuk didirikan. |
en_US |