Abstract:
Solvent Blue 35 merupakan pewarna bahan bakar yang terbuat dari reaksi basa 1,4-
dihydroxyanthraquinone dengan n-butylamine. Solvent Blue 35 dikhususkan untuk
memberikan warna biru pada bahan bakar Pertamax. Jumlah konsumsi Pertamax
diproyeksikan akan terus meningkat tiap tahunnya dikarenakan Pertamina meninjau
mengalihkan penggunaan BBM beroktan rendah ke oktan lebih tinggi, guna menekan
emisi karbon. Adanya pabrik Solvent Blue 35 akan memberikan prospek yang baik
terutama dibidang industri pabrik bahan bakar. Sesuai fungsinya, Solvent Blue 35
digunakan sebagai zat pewarna dalam pembuatan bahan bakar. Pabrik ini direncanakan
didirikan di Kawasan Industri Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 2021. Pemilihan lokasi
didasarkan atas ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai serta tenaga
kerja yang ada. Pabrik ini akan dioperasikan selama 330 hari dengan kapasitas 8.000
ton/tahun dengan jumlah karyawan sebanyak 122 orang. Bahan baku yang digunakan
adalah 1,4 dihydroksianthraquinone, n-butylamine dan air dengan katalis Aniline.
Proses pembentukan produk Solvent Blue 35 terjadi di dalam reaktor tangki berpengaduk
(R-101) dengan suhu 85 °C pada tekanan 1 atm. Produk dicuci dan disaring menggunakan
alat filtrasi dan dikeringkan menggunakan rotary dryer menghasilkan produk dengan
kemurnian > 98% atau sesuai dengan kebutuhan pasar industri bahan bakar.
Analisa kelayakan pendirian pabrik menggunakan analisa ekonomi dengan modal total
tetap sebesar Rp 1.245.125.483.860,21, nilai titik impas (BEP) berada pada 54,83%
dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 29,41% dan Minimum Payback Period
(MPP) selama 4 tahun 11 bulan, serta nilai Net Cash Flow Present Value (NCFPV) pada
vii
bunga bank sebesar 10,80% yaitu Rp 2.259.523.411.743,29 (positif). Sehingga
berdasarkan analisis ekonomi diperoleh Pra-rancangan Pabrik Solvent Blue 35 layak
didirikan.