Abstract:
Perawatan mesin sangat diperlukan pada suatu perusahaan untuk keberlangsungan proses
produksi agar tidak terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan seperti breakdown machine
atau mesin yang berhenti sehingga tidak tercapainya target produksi. Kondisi mesin yang
optimal sangat diperlukan oleh suatu perusahaan untuk digunakannya mesin dalam kondisi
yang siap pakai kapanpun, oleh karena itu penelitian ini berfokus pada perawatan dan
keadaan mesin atau komponen. Penelitian ini dilakukan pada PT. Jinwoo Engineering
Indonesia yang berlokasi di Legok, Cirarab, Kab. Tangerang dengan hasil produksi berupa
salah satu komponen kulkas berupa plate front. Pada saat ini perusahaan tersebut sudah
menerapkan perawatan mesin, tetapi tidak terjadwal sehingga mengakibatkan mesin yang
sedang berjalan mengalami breakdown machine. Dengan terjadinya breakdown machine,
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Lean Maintenance untuk
mengurangi kerusakan pada mesin. Hasil yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan
masin yang paling sering mengalami kerusakan yaitu pada mesin Metal Press 110 Ton
Sangyong CS110 – 3 dengan total kerusakan 37 kali dalam 1 periode dengan waktu 800
menit, dan kompoonen yang paling sering mengalami kerusakan yaitu Tabung Udara
dengan total kerusakan 13 kali dengan waktu 350 menit dalam 1 periode, hasil perhitungan
dengan distribusi Weibull didapatkan MTTF selama 10698,654 menit. Masalah
pemeliharaan pada mesin dan komponen juga mempengaruhi umur pemakaian mesin serta
biaya pemeliharaan yang akan meningkat seiring berjalannya waktu, oleh karena itu dibuat
perhitungan nilai sisa dan juga depresiasi mesin dengan kesimpulan dari perhitungan yaitu
mesin Metal Press 110 Ton Sangyong CS110 – 3 khususnya komponen Tabung Udara
dipertimbangkan untuk dibeli kembali atau diperbaikan secara menyeluruh jika perusahaan
ingin meningkatkan produksi. Usulan pada penelitian ini yaitu dilakukannya penjadwalan
pada mesin Metal Press 110Ton Sangyong CS110 – 3 untuk tahun 2023, dengan hasil yang
didapatkan pada satu kali pemeriksaan yaitu sebesar 11573,263 menit atau 192,887 jam
atau 8 hari kerja sekali.