Abstract:
Pengukuran beban kerja mental dapat dilakukan dengan menggunakan metode-metode
yang mempertimbangkan aspek dalam pengukuran beban kerja mental. Metode yang
yang digunakan adalah NASA–TLX dan CVL. NASA–TLX (National Aeronatics and
Space Administration-Task Load Index) adalah penilaian beban kerja mental secara
subjektif, guna mendapatkan skor beban kerja mental secara keseluruhan berdasarkan
perhitungan rata-rata dari 6 subskala. Mental Demand, Physical Demand, Temporal
Demand, Performance, Frustration Level, dan Effort. Kegunaan dari 6 subskala adalah
untuk menghitung skor beban kerja secara keseluruhan. Nilai Beban Kerja Mental dari 9
karyawan bidang painting PT. Jinwoo Engineering Indonesia, didapatkan nilai tertinggi
kepada operator bidang painting yang bernama Muhammad Arif dengan skor 79
sedangkan Beban Mental terkecil didapatkan Firmansyah dengan skor 66, bahwa
karyawan PT. Jinwoo Engineering Indonesia bidang painting tergolongkan mempuyai
skor yang sangat tinggi karena karyawan lebih mengadalkan aktivitas tenaga fisik.
Berdasarkan hasil analisis perhitungan beban kerja fisik yang terberat didapatkan oleh
karyawan bidang painting PT. Jinwoo Engineering Indonesia yaitu karyawan Ahmad
Marwan dengan skor 18,33% sedangkan nilai beban kerja fisik terkecil didapatkan oleh
Teguh Satria dengan skor 8,13% dan disimpulkan bahwa karyawan bidang painting
PT.Jinwoo Engineering Indonesia, ada perbaikan tetapi tidak mendesak dikarenakan nilai
analisis <30% tergolong tidak terjadi kelelahan