Abstract:
PT. Arifindo Adiputra Ariaguna, perusahaan developer yang berdiri sejak tahun 1991, berkomitmen
mengembangkan hunian dan perkantoran yang nyaman dan strategis. Meskipun telah berdedikasi selama
33 tahun, perusahaan menghadapi masalah dalam pengendalian persediaan bahan baku di gudang
penyimpanan. Ketidakpastian permintaan dan kurangnya sistem pemesanan yang sistematis menyebabkan
penumpukan stok dan persediaan yang tidak optimal. Penelitian ini bertujuan mengusulkan metode
pengendalian persediaan bahan baku menggunakan Economic Order Quantity (EOQ) untuk menentukan
jumlah pemesanan yang efisien. Berdasarkan analisis EOQ, ditentukan jumlah pemesanan optimal untuk
bahan baku utama: Semen (231 zak per pemesanan, 11 kali setahun), Hebbel (97,5 m³ per pemesanan, 5
kali setahun), Pasir (77 m³ per pemesanan, 7-8 kali setahun), Batu (50 m³ per pemesanan, 5 kali setahun),
Besi dia 6” (105 batang per pemesanan, 7-8 kali setahun), Besi dia 8” (124 batang per pemesanan, 9 kali
setahun), dan Besi dia 10” (142 batang per pemesanan, 10 kali setahun). Titik pemesanan ulang (Reorder
Point) juga ditentukan: Semen (21 zak), Hebbel (4 m³), Pasir (5 m³), Batu (2 m³), Besi dia 6” (7 batang),
Besi dia 8” (9 batang), dan Besi dia 10” (12 batang). Selain itu, untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan
dan lead time, disarankan jumlah Safety Stock untuk masing-masing bahan baku. Penelitian ini diharapkan
dapat membantu PT. Arifindo Adiputra Ariaguna mengoptimalkan pengendalian persediaan bahan baku di
gudang penyimpanan sehingga operasional perusahaan dapat berjalan lebih efisien