Abstract:
Etilen merupakan hirokarbon yang mempunyai nama IUPAC etena dengan rumus kimia
yaitu C2H4. Di dunia industri sebagian besar etilen digunakan sebagai bahan baku produksi
polimer seperti pembuatan plastik dan bahan pengemas lainnya. Di Indonesia sendiri,
perusahan penghasil etilen masih sangat sedikit yaitu hanya PT. Chandra Asri Petrokimia
dengan kapasitas produksi 900.000 ton/tahun. Dengan hasil produksi perusahaan ini masih
belum cukup memenuhi kebutuhan etilen di Indonesia. Dari data Badan Pusat Statistik
Indonesia pada tahun 2022 Indonesia telah mengimpor etilen sebesar 820.630 ton. Besarnya
nilai impor ini sejalan dengan data The Observatory of Economy Complexity (OEC) yang
menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ketiga negara pengimpor etilen terbesar
di dunia. Dari data impor tersebut menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan etilen di
Indonesia masih sangat bergantung pada hasil impor luar negeri. Untuk itu, sebagai usaha
untuk memenuhi kebutuhan etilen dan meningkatkan subtitusi impor perlu adanya pendirian
industri petrokimia hulu. Dalam Rencana Induk Pembangunan Industri (RIPIN) 2015-2035
salah satu industri petrokimia hulu yang akan dikembangkan di Indonesia yaitu Etilena.
Pabrik direncanakan akan dibangun di daerah Tarahan Kec. Kabitung Kab. Lampung
Selatan dengan kapasitas 200.000 ton/tahun. Proses yang digunakan adalah dehidrasi etanol
dengan konversi sebesar 95% dan selektivitas terhadap etilen sebesar 99%. Proses
berlangsung pada temperature 430oC dan tekanan 6,86 atm. Proses pemurnian melalui tiga
tahapan menggunakan flash drum, molecular sieve, dan terakhir Distilasi Kriogenik sehingga
menghasilkan etilen dengan kemurnian 99,86% vol sesuai dengan persyaratan spesifikasi
etilen sebagai bahan baku produksi bahan polimer