| dc.contributor.author | Kusumo, Enrico Suryo | |
| dc.contributor.author | Theresia, Linda | |
| dc.date.accessioned | 2025-01-09T03:08:40Z | |
| dc.date.available | 2025-01-09T03:08:40Z | |
| dc.date.issued | 2021-08-12 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.iti.ac.id/jspui/handle/123456789/2750 | |
| dc.description | Dosen pembimbing : Linda Theresia | en_US |
| dc.description.abstract | PT. TORABIKA EKA SEMESTA (TES) GROUND 2 COFFEE merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang industri kopi, salah satu produknya yaitu Kopiko Blanca. Persentase defect Produk Bs sebesar 64%, Timbangan Ringan sebesar 18%, dan Timbangan Berat 18%. Dengan jumlah total produksi 19368 karton dan defect total 402 karton pada periode bulan September – Oktober 2020. Pengendalian kualitas produk Kopiko Blanca dilakukan dengan menggunakan metode Six Sigma (DMAIC) Six Sigma adalah metodologi yang terstruktur untuk memperbaiki proses yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi pada proses sekaligus mengurangi defect pada produk Pada tahap D (Define) dilakukan identifikasi masasalah dan penentuan critical to quality (CTQ). CTQ untuk defect pada produk Kopiko Blanca diperoleh sebanyak empat buah. Pada tahap M (Measure) dilakukan pengukuran performansi sebelum perbaikan berupa rata-rata DPMO. Rata-rata DPMO defect produk Kopiko Blanca berturut-turut sebesar 6625,89, 5867,35, dan 6605,69 dengan jumlah total nilai DPMO sebesar 119351 . Pada tahap A (Analyze) dilakukan penentuan prioritas perbaikan CTQ dengan membuat diagram Pareto dan mencari penyebab terjadinya defect pada produk Kopiko Blanca dengan fishbone diagram. Setelah diketahui penyebab terjadinya jenis cacat, dilakukan tahap I (Improve). Tindakan perbaikan yang dilakukan adalah penggunaan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) yang berguna untuk menentukan fokus permasalahan yang paling mendesak untuk dilakukan perbaikan berdasarkan nilai RPN (Risk Priority Number) tertinggi. Lalu selanjutnya digunakan Action Planning for Failure Modes untuk mengetahui secara akurat tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada berdasarkan hasil FMEA. Setelah dilakukan perbaikan, dilakukan tahap C (Control) dimana pada tahap ini memberikan usulan atau rekomendasi agar perusahaan konsisten terhadap komitmen kualitas perusahaan. | en_US |
| dc.language.iso | other | en_US |
| dc.publisher | INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA | en_US |
| dc.subject | Six sigma | en_US |
| dc.subject | FMEA | en_US |
| dc.subject | DMAIC | en_US |
| dc.subject | Action Planning for Failure Modes | en_US |
| dc.title | PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PRODUK KOPIKO BLANCA DI PT. TORABIKA EKA SEMESTA (TES) GROUND 2 COFFEE | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nidn | NIDN0306106504 | |
| dc.identifier.nim | NIM1131700001 | |
| dc.identifier.kodeprodi | KODEPRODI26201#Teknik Industri |